Istanbul (ANTARA) - Qatar menyatakan pada Kamis bahwa pihaknya telah mulai mengambil langkah-langkah hukum sebagai tanggapan atas serangan Israel di wilayahnya.
Doha “telah mulai mengambil semua langkah hukum yang diperlukan terhadap agresi Israel,” kata Menteri Luar Negeri Sultan bin Saad Al-Muraikhi pada pertemuan tingkat menteri kedelapan Dialog Strategis Dewan Kerja Sama Rusia-Teluk di Sochi sebagaimana dilansir Kantor Berita Turki, Anadolu.
Ia mengatakan Qatar “akan terus, bersama mitra-mitra strategisnya, mempromosikan keadilan dan mempertahankan legitimasi internasional yang melindungi hak-hak masyarakat atas penentuan nasib sendiri dan martabat.”
“Kami telah menjadi sasaran agresi Israel yang merenggut nyawa orang-orang tak berdosa yang melanggar norma-norma internasional,” tambah Al-Muraikhi, seraya memperingatkan bahwa tindakan Israel “mencerminkan arogansi dan kecerobohan serta merusak upaya penyelesaian sengketa secara damai.”
Menteri Luar Negeri itu menganggap Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut, menuduh pemerintahan Benjamin Netanyahu telah mengacaukan Timur Tengah.
Pernyataannya muncul sehari setelah Qatar mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Sangjin Kim, utusan sementara Korea Selatan yang saat ini memimpin Dewan Keamanan, yang mengecam serangan Israel di Doha sebagai "tindakan pengecut" dan "kriminal" yang melanggar hukum internasional.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bersidang pada Kamis malam untuk membahas situasi tersebut setelah pertemuan daruratnya ditunda dari Rabu atas permintaan Qatar untuk mengizinkan Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani hadir. Aljazair dan Pakistan awalnya menyelenggarakan sidang tersebut.
Pada Selasa, Qatar mengecam keras serangan Israel sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional" dan ancaman terhadap kedaulatan dan keamanannya.
Negara Teluk tersebut telah menjadi mediator kunci dalam negosiasi gencatan senjata Gaza antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri serangan mematikan Tel Aviv yang telah menewaskan lebih dari 64.700 orang sejak Oktober 2023.
Hamas mengonfirmasi bahwa lima anggotanya tewas dalam serangan Israel tersebut, sementara para pemimpinnya selamat.
Lawatan Prabowo
Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Doha, Qatar, Jumat, pukul 15.20 waktu setempat untuk melakukan pertemuan dengan Emir Qatar, Yang Mulia Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani pascaserangan yang dilakukan Israel di negara tersebut.
Sebelumnya, Presiden Prabowo beserta rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pukul 10.30 WIB. Turut mendampingi Presiden ke Doha yakni Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Sebagaimana keterangan yang diterima, Jumat, kedatangan Presiden di Bandara Internasional Doha disambut oleh Menteri Pertahanan Qatar Sheikh Saoud Bin Abdulrahman Bin Hassan Bin Ali Al-Thani, Duta Besar RI di Doha Ridwan Hassan, dan Atase Pertahanan KBRI Doha Kolonel Tengku Sony Sonatha.
Tidak hanya itu, ketibaan Presiden Prabowo juga disambut oleh pasukan jajar kehormatan yang mengiringi langkah Presiden menuju kendaraan.
Setelah dari bandara, Kepala Negara beserta rombongan terbatas langsung menuju Istana Lusail, Doha untuk bertemu dengan Emir Qatar.
Dalam keterangannya di Doha, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan agenda utama di Doha yakni untuk bertemu dengan Emir Qatar.
Menurut Seskab Teddy, keputusan Presiden ini merupakan bentuk solidaritas Indonesia secara langsung kepada Qatar pascaserangan Israel ke Doha yang terjadi pada Selasa (9/9).
"Iya betul, hari ini Presiden Prabowo terbang ke Doha, Qatar untuk bertemu langsung dengan Emir Qatar, sore waktu setempat," kata Seskab Teddy.
"Presiden memutuskan untuk segera datang ke Qatar pascaserangan Israel ke Doha (Selasa kemarin). Ini adalah bentuk solidaritas dan dukungan Indonesia secara langsung terhadap pemerintah dan rakyat Qatar," katanya.
Sejak awal, Presiden telah menunjukkan perhatiannya dengan menanyakan langsung kondisi Qatar kepada Sheikh Tamim melalui sambungan telepon pada Rabu (10/9).
Indonesia pun menegaskan konsistensinya dalam mendukung kedaulatan Qatar dan perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Selain isu global, penguatan hubungan kerja sama kedua negara juga menjadi topik pembahasan Presiden Prabowo dan Emir Qatar.
Dengan adanya pertemuan ini, hubungan Indonesia dan Qatar yang telah terjalin lama diharapkan makin erat dalam menghadapi tantangan global.
Kedatangan Presiden Prabowo ke Doha mencerminkan komitmen Indonesia untuk memainkan peran aktif dalam diplomasi internasional.
Hal ini sesuai dengan tujuan negara yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan dukungan dan solidaritas Indonesia untuk Doha setelah terjadinya serangan Israel saat bertemu dengan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani di Istana Lusail, Doha, Qatar, Jumat.
Sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat malam, kedatangan Presiden Prabowo di Istana Lusail disambut langsung Emir Qatar di serambi luar Istana.
Pertemuan ini berlangsung dalam suasana penuh keakraban sekaligus keprihatinan setelah terjadinya serangan Israel di Doha pada Selasa (9/9).
Mengawali pertemuannya dengan Emir Qatar, Presiden Prabowo menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada masyarakat yang terdampak insiden serangan Israel tersebut.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mendukung kedaulatan Qatar. Di samping itu, Kepala Negara juga menekankan pentingnya solidaritas internasional dalam merespons serangan yang mengancam stabilitas kawasan.
Selain membahas situasi keamanan global, Presiden Prabowo dan Emir Qatar juga berdiskusi mengenai dinamika global, termasuk eskalasi konflik di Timur Tengah.
Presiden Prabowo menekankan perlunya peran aktif negara-negara sahabat untuk menjaga keseimbangan geopolitik dan mengedepankan dialog Internasional.
Kepala Negara turut mendorong suara kolektif dunia agar makin lantang dalam menyerukan penghentian segala bentuk agresi yang merugikan rakyat sipil.
Tidak hanya itu, diplomasi yang berlandaskan kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian juga diyakini menjadi bagian penting demi masa depan yang lebih stabil.
Sementara itu, Emir Qatar Syekh Tamim menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia dan menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam memperkuat diplomasi global, terutama dalam isu-isu kemanusiaan.
