Jakarta (ANTARA) - Sistem perlindungan pintar bernama AAIDS resmi diluncurkan untuk memperkuat keamanan transaksi aset digital. Teknologi ini hadir dengan menggabungkan identifikasi alamat on-chain, pemodelan perilaku pengguna, serta strategi respons risiko terpadu, sehingga membentuk jaringan pertahanan yang lebih komprehensif.
AAIDS mampu memantau secara real-time anomali transaksi, penyimpangan login akun, serangan kilat, hingga upaya manipulasi protokol. Jika terdeteksi aktivitas mencurigakan, sistem akan memicu mekanisme respons otomatis untuk melindungi akun pengguna.
Juru bicara global TOCGY Exchange selaku pengembang AAIDS, Dimas Pratama, menegaskan pentingnya teknologi ini bagi industri kripto. “Sistem ini tidak hanya mendeteksi potensi ancaman, tetapi juga memungkinkan respons proaktif sebelum risiko benar-benar terjadi. Melindungi transaksi pengguna adalah prioritas utama,” katanya di Jakarta, Jumat.
AAIDS dibangun dengan model deep learning yang menganalisis aliran data real-time untuk mengenali pola perilaku pengguna. Teknologi ini dapat mengidentifikasi aktivitas non-tipikal seperti login mencurigakan, penggunaan alamat bersama, hingga akses serentak di berbagai perangkat.
Pada sisi on-chain, AAIDS terhubung dengan basis data intelijen pihak ketiga untuk mengenali alamat ilegal, melacak pergerakan dana mencurigakan, serta memetakan jaringan transaksi. Aktivitas tersembunyi seperti layanan mixing dan perpindahan aset lintas rantai yang kompleks dapat ditangani melalui analisis berbasis kecerdasan buatan.
Selain itu, TOCGY Exchange juga memperkuat perlindungan kustodian aset melalui kombinasi dompet panas (hot wallet) dan dompet dingin (cold wallet). Hot wallet dilengkapi evaluasi risiko berbasis AI dengan batas penarikan harian dinamis, sedangkan cold wallet menggunakan sistem tanda tangan multi-pihak atau Multi-Party Computation (MPC) yang terintegrasi dengan mekanisme kustodian hukum.
Dengan mekanisme tersebut, lebih dari 90 persen cadangan aset tetap terisolasi secara fisik di bawah pengendalian berlapis. Langkah ini diyakini dapat mengurangi potensi risiko serangan terhadap infrastruktur aset digital.
Hadirnya AAIDS diproyeksikan menjadi kerangka perlindungan cerdas 24 jam penuh yang mampu mendeteksi, menilai, dan mengeksekusi langkah antisipatif secara terpadu. Kehadiran sistem ini juga menandai semakin kuatnya upaya industri kripto dalam memperkuat keamanan transaksi di tengah meningkatnya kompleksitas ancaman digital.
Sistem perlindungan pintar AAIDS perkuat keamanan transaksi kripto
Jumat, 12 September 2025 16:15 WIB
Ilustrasi - Representasi aneka mata uang kripto (ANTARA/REUTERS/Edgar Su/aa.)
