Ambon (ANTARA) - Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Maluu menjadikan Seminar Internasional The International Conference on Advance Science and Technology (ICAST) 2025 atau Saintek untuk meningkatkan kemajuan pendidikan dan riset di kawasan timur Indonesia.
“Konferensi ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan wahana strategis membangun jejaring akademik dan memperkenalkan Maluku sebagai pusat pengembangan sains dan teknologi di kawasan timur Indonesia,” ujar Rektor Unpatti Ambon Freddy Leiwakabessy di Ambon, pekan lalu.
Ia mengatakan kegiatan berskala internasional ini menghadirkan peneliti, akademisi, dan praktisi dari berbagai negara untuk mendiskusikan perkembangan terkini di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Forum ini, katanya, juga menjadi kontribusi Unpatti terhadap penguatan ekosistem akademik dan perkembangan ilmu pengetahuan global.
“Ilmu pengetahuan tidak boleh berhenti di ruang kelas atau laboratorium, ia harus dibagikan, didiskusikan, dan dikembangkan melalui forum-forum ilmiah seperti ini,” ujarnya.
Dalam konferensi internasional itu, Unpatti menghadirkan sejumlah pembicara utama, antara lain Prof Alessandra Sarti dari Université de Poitiers, Prancis, Dr Ikha Magdalena dari Institut Teknologi Bandung, Dr Nur Farhana Jaafar dari Universiti Sains Malaysia, Prof Ikegami Tomoaki dari Kumamoto Prefectural College of Technology, Jepang, serta Prof Jose Rajan dari Ming Chi University of Technology, Taiwan.
