Karawang (Antaranews Megapolitan) - Kementerian Pertanian menyatakan para petani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, cukup berhasil mengendalikan ancaman puso pada musim kemarau tahun ini.
Ketua Penanggungjawab Upaya Khusus Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai Jabar Banun Harpini, dalam siaran pers yang diterima di Karawang, Jumat, mengatakan Karawang menjadi salah satu kabupaten di Jawa Barat berhasil melewati musim kemarau hingga kini tanpa adanya kasus puso.
"Terselamatkannya areal sawah dari ancaman puso pada musim kemarau terjadi karena ketersediaan air di saluran irigasi yang cukup," kata dia.
Karena itu, Banun berpesan agar petani tetap menjaga dan merawat saluran irigasi, sehingga aliran air di saluran irigasi tidak tersumbat.
Dia mengatakan saat ini seluas 215 hektare sawah di Karawang berpotensi kekeringan ringan. Hal itu bisa terjadi karena adanya penyumbatan atau aliran irigasi yang tidak lancar. Beberapa kasus kekeringan terjadi karena sumbatan sampah dan enceng gondok.
Karena itu Banun menekankan agar petani dan dinas setempat gotong royong untuk menjaga saluran irigasi tersebut.
Saat kunjungan kerja ke Karawang, Banun mengapresiasi para petani di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Lemahabang, Karawang yang berhasil memanen padi varietas Inpari 32 dengan produktivitas 10 ton per hektare.
Karawang sebagai salah satu sentra penyumbang produksi beras Jawa Barat dan nasional pada tahun ini ditargetkan mampu mencapai 1.365.680 ton gabah kering panen atau setara 792.394 ton beras.
Kepala Dinas Pertanian Karawang Hanafi menyampaikan kalau pencapaian produksi padi hingga Juli 2018 sebesar 703.348 ton gabah kering panen.
Petani Karawang berhasil kendalikan ancaman puso
Jumat, 24 Agustus 2018 16:14 WIB
Terselamatkannya areal sawah dari ancaman puso pada musim kemarau terjadi karena ketersediaan air di saluran irigasi yang cukup.