Jakarta (ANTARA) - Kepolisian telah menangkap dua pelajar yang kedapatan membawa sejumlah bom molotov di dalam tas mereka saat akan mengikuti unjuk rasa di Gedung DPR/MPR/DPD RI pada Kamis.
"Kedua pelajar ini berinisial IA (20)dan LM (19) menumpang mobil truk dan ingin ikut aksi unjuk rasa," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, kedua pelajar ini diamankan di Traffic Light Cocacola di Jalan Raya Perintis Kemerdekaan Kelapa Gading (Jakarta Utara) pada Kamis sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat itu petugas sedang melakukan penyekatan sebagai upaya agar tidak ada pelajar dari luar Jakarta yang ikut dalam aksi unjuk rasa di Gedung Parlemen di Senayan.
Petugas mengamankan dua tas, empat botol kaca berisi minyak tanah dan empat kepala pecahan botol kaca atau molotov.
Baca juga: Partai Buruh minta pemerintah menaikan upah 10,5 persen pada 2026
Baca juga: Partai Buruh ajukan enam tuntutan dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR
Baca juga: Ribuan buruh bergerak menuju gerbang utama Gedung DPR/MPR
Ia mengatakan, penangkapan ini berawal saat tim gabungan dari Polsek Kelapa Gading gabungan bersama jajaran Polres Metro Jakarta Utara, Koramil Kelapa Gading, Satpol PP dan Sudin Perhubungan melakukan penyekatan di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Lalu sekelompok remaja menumpang di sebuah truk yang pengemudinya ingin ikut demo di Gedung DPR/MPR/DPD RI.
"Petugas menggeledah kedua pelaku ini dan ditemukan botol bom molotov yang sudah mereka persiapkan," katanya.
Setelah dilakukan interogasi, kedua pria ini mengaku ingin bergabung dalam unjuk rasa di Senayan. "Mereka diajak teman-teman untuk ikut aksi," kata dia.
