Cibinong, 28/2 (Antara) - Festival pariwisata dan budaya "Dongdang" di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 9 Maret 2013, akan diwarnai "fashion on the street" atau peragaan busana di jalan.
"Kegiatan 'fashion on the street' itu adalah program berbeda dari penyelenggaraan Festival 'Dongdang'," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Bogor Rahmat Suryana di Cibinong, Rabu.
"Dongdang" merupakan istilah dalam bahasa Sunda, yang berarti tempat membawa makanan atau barang hantaran saat hajatan (pesta) atau ada peristiwa istimewa.
Didampingi Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik Dinas Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Bogor Erwin Suriana, ia menjelaskan peragaan busana di jalan itu diharapkan akan menjadi daya tarik dan sorotan tersendiri, karena melibatkan pelajar se-Kabupaten Bogor.
Peserta peragaan busana itu, kata dia, akan dinilai tim juri dengan hadiah utama sepeda motor.
"Peragaan busana itu sekaligus untuk membagi konsentrasi massa, dan membina kreativitas siswa dalam berpakaian," katanya.
Pihaknya memperkirakan jumlah pengunjung yang akan hadir sebanyak 50.000 orang.
"Oleh karena itu, untuk membagi konsentrasi massa kami telah melakukan sesuatu yang berbeda pada tahun 2013 ini," katanya.
Mengenai sumber dana kegiatan, Rahmat menjelaskan bahwa tahun kelima festival yang digagas Pemerintah Kabupaten itu berasal dari APBD sebesar Rp1,2 miliar.
Sementara untuk subsidi yang diberikan untuk peserta Festival "Dongdang" sebesar Rp1 juta. Sedangkan mengenai adanya keluhan biaya pembuatan "dongdang" yang mahal, menurut dia, karena terkadang peserta menggunakan bahan-bahan yang mahal, padahal intinya bukan itu.
"Sebetulnya dengan kreativitas yang ada bisa membuat 'dongdang' yang bagus dan tidak mahal, justru itu yang menjadi pertimbangan dalam penilaian," katanya.
Andi Jauhari
