Kota Depok (ANTARA) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memperkuat ketahanan dan keamanan siber melalui pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber sebagai tindak lanjut dari kegiatan ITSEC (The Information Technology Security Evaluation Criteria) Cybersecurity Summit pada 26-28 Agustus 2025.
Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Slamet Aji Pamungkas, sebagaimana informasi dari Biro Hukum dan Humas BSSN, dari Kantor BSSN di Kota Depok, Kamis, menegaskan bahwa perlindungan terhadap infrastruktur kritis merupakan prioritas bersama yang membutuhkan sinergi menyeluruh dari seluruh lapisan, termasuk industri dan masyarakat.
“Kami berharap bahwa keamanan siber bukan hanya dipedulikan setelah terjadinya insiden saja," katanya.
Ia menambahkan bahwa keamanan siber sudah diterapkan sejak menyusun desain suatu sistem, baik aplikasi, perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software).
Baca juga: BSSN sebut keamanan siber investasi, bukan "cost center"
Baca juga: Elitery-BSSN kolaborasi wujudkan sistem keamanan infrastruktur informasi vital
Pamungkas juga berharap industri, termasuk ITSEC, dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah terjadinya serangan dan insiden siber di Indonesia.
"Pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber sebagai bagian dari komitmen bersama menjaga keamanan dan ketahanan siber nasional," katanya.
