Karawang (ANTARA) - PT Pupuk Kujang menggandeng Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dan SMK Pertanian Kabupaten Karawang, Jawa Barat, untuk memperkenalkan dunia pertanian kepada generasi muda, sekaligus menumbuhkan minat mereka terhadap sektor agribisnis.
Vice President (VP) Pengelolaan Pelanggan PT Pupuk Kujang Mohammad Gani di Karawang, Kamis mengatakan kerja sama dengan Unsika dan SMK Pertanian Karawang menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung program ketahanan pangan.
Kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tersebut merupakan bagian integral dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berfokus pada Program Makmur.
Program Makmur merupakan Agrosolusi PT Pupuk Indonesia, yang menekankan pendampingan intensif kepada petani untuk budidaya pertanian berkelanjutan.
Baca juga: Aminuddin Ma'ruf: Pastikan stok pupuk dan resmikan kebun riset Pupuk Kujang
Baca juga: Pupuk Kujang lakukan uji coba produksi ammonia hijau
Program ini melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi, berbasis Triple Bottom-Line (People, Planet, Profit) untuk memakmurkan petani Indonesia.
Melalui Program Makmur, PT Pupuk Kujang menargetkan kenaikan produktivitas pertanian, peningkatan keuntungan petani, adopsi praktik pertanian unggul dan penggunaan pupuk berimbang.
Untuk kerja sama PT Pupuk Kujang dengan Unsika dan SMK Pertanian ini mencakup pelaksanaan program "Taruna Makmur" bagi mahasiswa dan "Tunas Makmur" untuk siswa SMK.
Kegiatan utamanya akan difokuskan dengan magang, proyek lapangan, serta pelatihan langsung di lahan pertanian.
Menurut dia, langkah kerja sama itu diambil sebagai upaya nyata untuk memperkenalkan dunia pertanian dan teknologi kepada generasi muda, sekaligus menumbuhkan minat mereka terhadap sektor agribisnis.
Baca juga: Pupuk Kujang lakukan uji coba produksi ammonia hijau
Gani menyampaikan kolaborasi dengan Unsika dan SMK Pertanian Karawang ini krusial bagi keberlanjutan Program Makmur.
Dalam menggulirkan program Makmur, pihaknya tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas dan keuntungan petani. Tapi juga memperhatikan regenerasi dan pembekalan keterampilan bagi generasi penerus pertanian.
"Jadi melalui program Taruna Makmur dan Tunas Makmur, kami ingin menanamkan semangat inovasi dan penggunaan teknologi sejak dini. Sehingga target-target kami, seperti realisasi luas padi 50.000 hektare, dapat tercapai dan berkontribusi langsung pada swasembada pangan yang menjadi prioritas utama," kata dia.
Untuk total luas lahan yang dimanfaatkan untuk Program Makmur pada tahun ini ditargetkan mencapai 70.000 hektare. Sementara per April 2025, realisasi total luas lahan telah mencapai 21.241,77 hektare.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat, Otong menyambut positif kolaborasi PT Pupuk Kujang, Unsika dan SMK Pertanian.
Ia menilai kalau program itu penting sebagai bagian dari regenerasi sumber daya manusia di bidang pertanian.
"Pertanian membutuhkan anak-anak muda yang dibekali pengetahuan agar mereka tertarik dan mampu membawa perubahan," katanya.