Kabupaten Bekasi (ANTARA) - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) resmi mengumumkan perubahan susunan dewan komisaris dan direksi baru hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST tahun 2025 yang diselenggarakan hari ini di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta.
Dalam RUPST, perseroan merubah dan menegaskan kembali susunan anggota dewan komisaris dan direksi dengan komposisi Presiden Komisaris (Independen) dijabat Didik Junaedi Rachbini, Komisaris Independen Hadi Cahyadi serta dua komisaris lain Charles Rigoux dan George Raymond Zage III.
Posisi Presiden Direktur dipegang Marlo Budiman dibantu dua direktur yakni Marshal Martinus Tissadharma dan Indryanarum.
Pemegang saham dalam RUPST tersebut menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024, termasuk kinerja keuangan LPCK dengan pendapatan sebesar Rp1,94 triliun dan EBITDA mencapai Rp319 miliar.
Baca juga: Lippo Cikarang bukukan pra penjualan Rp323 miliar kuartal pertama 2025
Baca juga: Lippo Cikarang luncurkan produk baru sambut geliat investasi Bekasi
Selain menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan perseroan, agenda RUPST 2025 juga menyetujui pengunduran diri Komisaris Anand Kumar serta Presiden Direktur Gita Irmasari.
Manajemen LPCK menyambut kehadiran jajaran baru dengan optimisme tinggi dan berharap kolaborasi serta kepemimpinan yang kuat dari para profesional ini akan membawa nilai tambah signifikan bagi pengembangan bisnis ke depan, khususnya di sektor properti yang terus menunjukkan potensi besar.
Pada kuartal pertama tahun 2025, LPCK mencatatkan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp323 miliar atau setara dengan 19,6 persen dari target tahunan Rp1,65 triliun. Penjualan ini didorong oleh permintaan kuat terhadap proyek hunian yang menyumbang 67 persen dari total pra penjualan.
Baca juga: Lippo Cikarang prioritaskan keberlanjutan sebagai pijakan strategis
Sedangkan proyek komersial, termasuk ruko dan lahan di area bisnis, menyumbang 33 persen. Perseroan juga membukukan pendapatan Rp1,09 triliun dengan gross margin mencapai 26 persen.
Sementara itu, EBITDA tercatat positif sebesar Rp173 miliar atau setara dengan 16 persen dari total pendapatan kuartal tersebut. Dengan pencapaian ini, LPCK semakin percaya diri untuk melanjutkan momentum pertumbuhan dan menjajaki peluang ekspansi baru di kawasan industri dan residensial.(KR-PRA).