Palembang (ANTARA) - Mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin diperiksa penyidik Kejaksaan Tinggi setenpat selama 12 jam terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pembangunan Pasar Cinde di Kota Palembang.
Setelah pemeriksaan yang selesai pada Senin (21/4) malam pukul 22.30 WIB, Alex Noerdin mengatakan bahwa pembangunan Pasar Cinde sudah melalui kajian mendalam sebelum dilaksanakan pembongkaran.
Pasar Cinde tersebut dibongkar karena kondisinya sudah memprihatinkan, yakni kumuh dan kotor. Begitu juga kualitas bangunan yang sudah banyak mengalami keretakan dan berpotensi roboh jika ada gempa.
"Saat itu kita sedang hendak menggelar event besar berupa SEA Games, jadi kita usulkan Pasar Cinde agar dibangun dan dikembangkan dengan berkoordinasi berbagai pihak, dari kementerian hingga tim khusus sebanyak 30 orang dari pemprov serta 41 orang dari pemerintah kota saat itu," katanya.
Alex Noerdin melanjutkan dari hasil kajian tersebut didapati hasil mendalam jika Pasar Cinde adalah bangunan cagar budaya dan di SK-kan oleh Pemerintah Kota Palembang.
Namun, untuk kelayakan dinilai sudah tidak bisa dihuni lagi, dengan pertimbangan bangunan yang retak dan rapuh sehingga bisa dikembangkan dan dibangun asal tidak merusak bentuk bangunan bagian depan.
"Hal tersebut sudah melewati kajian dan sudah matang, melalui BOT Palembang akan mempunyai pasar baru yang rapi, bersih dan layak huni nyaman tanpa merusak cagar budaya yang sudah lama ada," ujar Alex.
Pada kesempatan itu, Alex Noerdin juga mengatakan begitu banyak pembangunan selama masa jabatannya, mulai dari fasilitas jalan, arena olahraga, LRT, jalan tol, jembatan hingga mal yang membanggakan warga Sumsel.
"Pembangunan pesat terlaksana, kalau mengandalkan APBD, dari mana uangnya, makanya kita undang investor. Kita buat event kelas nasional sampai internasional agar dapat mencapai kemajuan Sumsel yang kita harapkan bersama. Ini sebuah kebanggaan, belum ada yang seperti ini," kata Alex.
Sementara itu, untuk mangkraknya proyek Pasar Cinde tersebut, Alex mengatakan bukan kapasitas dirinya untuk menjawab.
Baca juga: BUMD perlu pengawasan serius aparat penegak hukum pusat
Baca juga: Alex Noerdin mundur dari Ketua Umum KONI Sumsel, Mengapa?