Purwakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menargetkan peningkatan surplus gabah kering panen hingga mencapai 100 ton per tahun.
"Kami ingin Purwakarta menjadi benteng ketahanan pangan di Jawa Barat," kata Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, di Purwakarta, Selasa.
Ia menyampaikan bahwa produksi padi di Purwakarta rata-rata per tahunnya mencapai 240 ribu ton. Dari jumlah produksi padi itu, Purwakarta mengalami surplus hingga 60 ribu ton.
Ke depan produksi padi ditargetkan mengalami peningkatan, agar surplusnya juga meningkat.
"Jadi ke depan surplus padi di Purwakarta ditargetkan menjadi 100 ribu ton padi per tahun," kata dia.
Baca juga: Ratusan hektare sawah di Purwakarta mulai masuki masa panen di musim rendeng
Baca juga: Panen raya padi musim rendeng di Purwakarta bergeser karena terlambat tanam
Baca juga: Purwakarta targetkan produksi 111.234 ton gabah kering giling di musim tanam rendeng
Ia mengaku telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas panen padi supaya target surplus tahunan tercapai, bahkan melebihi capaian rata-rata per tahun.
"Nanti kami bersama Dinas Pangan dan Pertemuan akan mencari cara. Misal petani yang semula panennya dua kali dalam setahun, menjadi tiga kali," katanya.
Menurut dia, formulasi sebagai upaya peningkatan produksi padi di Purwakarta akan dirumuskan agar keinginan meninggalkan surplus padi ke depannya bisa tercapai.
Disebutkan bahwa sesuai dengan data terbaru dari Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta menunjukkan kinerja sektor pertanian yang positif, khususnya dalam produksi padi.
Pada tahun 2024, produksi padi di Purwakarta mencapai 265.893 ton gabah kering giling setara dengan 170.464 ton beras.
Tren positif berlanjut hingga awal tahun 2025. Terhitung sejak Januari hingga Maret tahun ini, panen padi mencapai 84.466 ton gabah kering giling atau sekitar 54.150 ton beras.