Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Sejumlah produsen boneka dari kalangan industri kecil dan menengah di Kota Bekasi, Jawa Barat, memprioritaskan pemasaran hasil produksi di dalam negeri yang dianggap masih terbuka luas.
"Kami belum mau mengekspor hasil kerajinan boneka ke pasar luar negeri. Sebab, potensi pasar dalam negeri masih sangat luas," kata Ketua Himpunan Pengrajin Boneka dan Jasa Bordir (Hibas) Kota Bekasi, Soleman, di Bekasi, Kamis.
Dia mengatakan, kondisi industri boneka nasional masih sangat bagus, begitu pula dengan potensi pasar yang ada.
Menurutnya, jumlah produksi boneka dari para pengusaha belum mampu memenuhi tingginya permintaan pasar nasional.
''Produksi boneka di Bekasi itu 1 juta sampai 1,5 juta per bulan. Padahal kebutuhan lokal saja antara 3 juta sampai 5 juta buah,'' katanya.
Menurutnya, jutaan boneka setiap bulan itu hasil produksi dari 100 pelaku usaha industri kecil menengah (IKM) di Kota Bekasi yang dilepas ke berbagai konsumen di wilayah Jawa sampai dengan Papua.
Peluang pasar nasional yang belum tergarap maksimal, kata dia, akan mendorong pelaku usaha untuk fokus menggarap pasar dalam negeri serta mempertahankan pasar yang ada.
Dikatakan Soleman, pasar ekspor saat ini membutuhkan biaya pemasaran yang besar.
?Ekpsor itu harus melalui banyak tahap administrasi dan membutuhkan biaya besar. Sementara modal IKM di Bekasi sangat kecil,? katanya.
Menurutnya, dukungan dari Pemerintah Kota Bekasi sudah cukup baik kepada pelaku usaha untuk menggembangkan hasil kerajinan boneka berupa pelatihan rutin membuka peluang pasar dan bersaing di pasaran.
?Dukungan dari pemerintahn sudah cukup. Kembali kepada pengrajinnya, kreativitas dan inovasi mereka seperti apa,? katanya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Boneka Indonesia (HIPBI) Kota Bekasi, Imam Andriana, menambahkan hasil kunjungannya ke berbagai negara seperti Thailand, Singapura, Malayasia, menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pasar boneka paling besar.
?Pasar lokal masih sangat luas dan menjanjikan. Karena itu, kami masih fokus menggarap pasar dalam negeri,? katanya.
Sampai dengan saat ini, kata dia, anggotanya sudah berjumlah 40 pelaku usaha. "Dari segi kualitas maupun kuantitas, produksi boneka dari pelaku usaha di Kota Bekasi menempati urutan pertama di Indonesia. Jumlah produksi boneka berkisar di angka 300 sampai 400 ribu buah per bulan. Belum mampu memenuhi 50 persen dari permintaan,'' katanya.
Produsen boneka Bekasi prioritaskan pasar nasional
Kamis, 29 Maret 2018 15:58 WIB
Produksi boneka di Bekasi itu 1 juta sampai 1,5 juta per bulan. Padahal kebutuhan lokal saja antara 3 juta sampai 5 juta buah