Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta pihak sekolah mulai dari tingkat dasar hingga menengah pertama di daerah ini lebih kreatif dalam menerima peserta didik baru sesuai dengan Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB).
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Disdikbud Mukomuko Ramon Hoski saat dihubungi dari Mukomuko, Minggu, mengatakan, terkait perubahan dari sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi SPMB sudah disosialisasikan ke sekolah.
"Sosialisasi tetap dilaksanakan di sekolah, selain itu saya minta lebih kreatif dalam menerima peserta didik baru," katanya.
Baca juga: Mendikdasmen pastikan aturan terkait Sistem Penerimaan Murid Baru segera terbit
Baca juga: SPMB, langkah besar reformasi pendidikan Indonesia yang lebih berkeadilan
Terkait dengan perubahan sistem penerima peserta didik baru di daerah ini, pihaknya telah menyiapkan draf Peraturan Bupati (Perbup) SPMB yang baru, guna mengubah Perbup PPDB.
Pihaknya saat ini sedang menunggu kepala daerah menandatangani Perbup SPMB, setelah itu otomatis Perbup PPDB tidak berlaku lagi di daerah ini.
Dia menjelaskan pergantian PPDB menjadi SPMB ini, selain tentang zonasi, termasuk juga perubahan perpindahan siswa menjadi mutasi siswa, dan ini yang disesuaikan.
Selain itu pihaknya juga sudah membentuk sebuah tim yang bertugas mengatasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan daya tampung sekolah, karena penerimaan murid baru disesuaikan dengan kapasitas ruangan kelas yang tersedia, termasuk juga sarana dan prasarana di sekolah.
Baca juga: Mendikdasmen koordinasi dengan Mendagri untuk SPMB
Ia mengatakan terkait tim yang mengawasi penerimaan murid baru disesuaikan dengan daya tampung sekolah sudah disosialisasikan ke sekolah, karena untuk kepentingan murid untuk belajar.
"Untuk itu daya tampung sekolah harus diperhatikan oleh sekolah, agar murid bisa belajar dengan lancar dan nyaman," ujarnya.
Ia juga menegaskan dalam SPMB pada 2025 semua sekolah tidak boleh melakukan pungutan liar (pungli) serta menerapkan tes membaca, menulis, dan berhitung, kepada murid baru.