Denpasar (ANTARA) - Sekitar seribuan orang anggota Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali atau sopir lokal menyampaikan aspirasi ke DPRD Bali di Denpasar, Bali, Selasa, melalui pertunjukan komedi seni topeng Bali bondres dan musik baleganjur (gamelan).
I Made Darmayasa selaku koordinator aksi menyampaikan bahwa ini kali kedua mereka menuntut hal yang sama, namun membawa unsur kelokalan Bali yang peduli dengan budaya dengan menghadirkan bondres dan baleganjur.
Dua aktor bondres berlakon di hadapan DPRD Bali salah satunya bercerita soal sopir pariwisata lokal yang hasil kerjanya selain untuk penghidupan juga ber-yadnya menjalankan tradisi, sementara bermunculan sopir ojek online (ojol) dengan kendaraan berpelat non DK dan ber-KTP luar Bali mengambil penumpang dan tidak berkontribusi untuk Pulau Dewata.
Darmayasa menjelaskan aksi damai seribuan sopir pariwisata lokal ini dilakukan untuk menagih kembali janji dewan yang akan membuat peraturan daerah yang mengatur tentang moda transportasi pariwisata di Bali.
“Sesuai aksi damai pertama, bapak (DPRD Bali) janji menerima enam tuntutan kami, mendorong jadi perda dan akan dilaksanakan setelah gubernur dilantik, hari ini sudah 25 Februari jadi sesuai itu wajib kami datang,” katanya.
Darmayasa juga mengatakan pada aksi ini sekitar 5.000 sopir pariwisata lokal hadir dari kabupaten/kotanya masing-masing untuk ikut bersuara.
Baca juga: Bupati Belitung diminta ambil langkah pulihkan pariwisata
Baca juga: Organda: Tak adil sopir transportasi daring wajib ber-KTP Bali