Bogor (Antaranews Megapolitan) - Masa remaja merupakan masa yang sangat rentan terhadap perkembangan kegemukan dan obesitas yang diakibatkan oleh penurunan aktivitas fisik dan perlambatan laju pertumbuhan. Aktivitas fisik yang cukup memberikan peranan penting dalam mencegah kelebihan berat badan dan obesitas pada remaja.
Tiga orang peneliti dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Hadi Riyadi, Ramadhana Komala dan Budi Setiawan melakukan percobaan terkait latihan intensitas sedang dan berat dalam memperbaiki VO2max (kebugaran aerobik), indeks massa tubuh dan persen lemak tubuh remaja obes.
Latihan dengan intensitas bermanfaat dalam hal perbaikan kebugaran aerobik (VO2max), indeks massa tubuh (IMT), dan persen lemak tubuh (PLT). Penelitian yang membandingkan latihan intensitas sedang dan berat terhadap kebugaran aerobik, status gizi, dan persen lemak tubuh masih kurang.
''Oleh karena itu, diperlukan studi yang menganalisis pengaruh latihan intensitas sedang dan berat terhadap nilai VO2max, status gizi, dan persen lemak tubuh pada remaja obes,'' ungkap Hadi.
Dalam percobaannya, sebanyak 30 remaja obes dipilih secara acak dan dimasukkan ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok dengan latihan intensitas sedang (moderate intensity training/MIT), dan kelompok dengan latihan intensitas berat (high intensity interval training/HIIT).
Kelompok MIT dan HIIT melakukan latihan dengan menggunakan treadmill selama 40 menit sebanyak tiga kali per minggu selama enam minggu. Latihan pada subjek kelompok MIT dan HIIT dimulai dengan lima menit pemanasan terlebih dahulu dengan cara berlari di treadmill pada 50-55% HRmax.
Setelah pemanasan, kelompok MIT berlari selama 30 menit pada 65-70% HRmax. Sedangkan, subjek kelompok HIIT diharuskan berlari selama dua menit pada 90-95% HRmax dengan satu menit pemulihan aktif pada 55% HRmax antara setiap interval untuk total 30 menit. Latihan berakhir dengan lima menit pendinginan pada 50-55% HRmax.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok HIIT secara signifikan mengalami peningkatan VO2max yang lebih besar dibandingkan kelompok MIT. Penurunan indeks massa tubuh dan persen lemak tubuh secara signifikan terjadi pada kelompok MIT dan HIIT dibandingkan kelompok kontrol.
Peneliti ini menyimpulkan bahwa HIIT yang dilakukan selama enam minggu tersebut dapat meningkatkan VO2max yang lebih besar dibandingkan kelompok MIT. MIT dan HIIT sama-sama efektif dalam menurunkan indeks massa tubuh dan persen lemak tubuh pada remaja obes.(IR/nm)