Labuan Bajo (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah Wae Mbeliling Manggarai Barat menjamin ketersediaan air baku bagi berbagai kegiatan dalam sektor pariwisata di destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Masih sangat terpenuhi," ujar Direktur Perumda Wae Mbeliling Aurelius Endo menjamin ketersediaan air baku bagi DPSP saat dihubungi di Labuan Bajo, baru-baru ini.
Total debit air di wilayah teknis Labuan Bajo 160 liter per detik dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wae Mese I, SPAM Wae Mese II, sumber air gravitasi Wae Cecer, Wae Kaca dan Wae Mbaru.
"Kebutuhan air seluruh hotel di Labuan Bajo selama 2024 adalah 301.855 meter kubik atau setara 10 liter per detik dan dalam perencanaan SPAM Wae Mese II dari kapasitas terpasang 100 liter per detik sebanyak 20 persen untuk kesiapan pemenuhan kebutuhan hotel, dilihat dari potret ada maka 50 persen belum dimanfaatkan," katanya.
Pelaku usaha hotel, restoran dan usaha lainnya di Labuan Bajo tidak perlu khawatir dengan ketersediaan air baku karena pemerintah daerah berkomitmen memberikan pelayanan optimal dalam pelayanan air bersih.
Perumda Wae Mbeliling juga memiliki tim respons cepat yang siap melayani setiap pengaduan pelanggan.
"Pada tahun 2024, tingkat pengaduan pelanggan kami sebanyak 482 pengaduan dan semuanya terselesaikan secara tuntas atau terlayani 100 persen," ujarnya.
Pendapatan usaha Perumda Wae Mbeliling mengalami peningkatan setiap tahun, yakni 2023 sebesar Rp17,4 miliar, meningkat menjadi Rp20,2 miliar pada 2024.
Baca juga: 1,5 juta wisatawan kunjungi NTT selama 2024
Baca juga: Manggarai Barat: Kebersihan bagian investasi sektor pariwisata