Bandung (Antaranews Megapolitan) - Realisasi investasi di Provinsi Jawa Barat sepanjang tahun 2017 hampir mencapai Rp130 triliun dari target yang ditetapkan Rp104 triliun.
"Capaian ini terbesar sepanjang sejarah Pemprov Jabar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa usai mengunjungi Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Kota Bandung, Selasa.
Ia mengatakan secara umum kinerja seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dengan investasi selama tahun 2017 telah mencapai target yang ditetapkan.
"Mereka sudah mulai realistis menganggarkan sesuai kemampuannya," kata dia.
Kepala Bidang Pengendalian Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Jawa Barat Diding Abidin mengatakan realisasi investasi hingga triwulan tiga atau akhir September 2017 mencapai Rp82,9 triliun.
"Kontribusi investor masih didominasi asing dibanding penanaman modal dalam negeri (PMDN)," kata Didin.
Pada tahun 2017 ada 4.109 proyek dan dari jumlah itu nilai investasi penanaman modal asing (PMA) bernilai Rp53,9 triliun terbagi dalam 3.354 proyek. Sedangkan untuk PMDN nilainya hanya Rp29 triliun terbagi dalam 785 proyek.
"Jadi, proyek ini tersebar di 27 kota/kabupaten di Jabar dengan berbagai sektor, seperti jalan tol, pelabuhan maupun perusahaan pabrik-pabrik," kata Diding.
Ia mengatakan investor asing paling besar berasal dari Jepang, Korea, dan China yang bergerak di sektor otomotif.
Dominasi asing disebut tidak lepas dari faktor kewenangan izinnya pada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan dari data yang ada, banyak PMDN yang tidak terlaporkan.
"Untuk target, kami targetkan sekitar Rp104 triliun, optimis tiga bulan ke depan melebihi target itu. Dibanding tahun lalu dengan triwulan yang sama ada peningkatan sedikit. Sekarang triwulan IV sedang dihitung," kata dia.