Depok (ANTARA) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi Kota Depok memastikan ketersediaan pasokan gas elpiji 3 kilogram, atau biasa disebut elpiji melon, aman dan mencukupi kebutuhan warga.
Ketua Hiswana Migas Kota Depok Ahmad Badri di Depok, Jumat mengatakan dalam sebulan tersedia alokasi sekitar 2,3 juta tabung gas elpiji melon.
“Dengan jumlah 2,3 juta tabung ini cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan pelaku Usaha Kecil dan Mikro,” ujarnya.
Ia meminta warga Depok untuk tidak panik menanggapi isu-isu yang beredar di masyarakat seperti isu kelangkaan elpiji pada awal Februari lalu.
Sebab jutaan tabung gas bersubsidi itu tersedia di 53 agen dan 1.300 pangkalan yang tersebar di 63 kelurahan.
“Kekurangan elpiji di awal Februari bukan disebabkan oleh kelangkaan, melainkan kepanikan masyarakat setelah kebijakan penghapusan warung atau pengecer sebagai penyalur diberlakukan. Biasanya membeli satu tabung, masyarakat malah membeli tiga hingga empat tabung sekaligus," kata Badri.
Mengenai kebijakan penjualan elpiji kembali di pengecer, Hiswana Migas memastikan mengikuti arahan pemerintah pusat. Seluruh pengecer di Kota Depok sudah kembali menjual elpiji seperti awal.
Badri mengimbau masyarakat agar tidak panik karena pasokan elpiji tetap tersedia dan distribusi dilakukan setiap hari kerja.
"Pemerintah berkomitmen memastikan tidak ada kelangkaan elpiji. Jika terjadi keterlambatan distribusi, itu hanya bersifat sementara dan tidak berarti stok habis,” ujarnya.
Baca juga: Reformasi subsidi gas elpiji melon
Baca juga: Yogyakarta minta masyarakat tak panik soal elpiji melon
Baca juga: Pemkot dan Hiswana Migas Depok jaga ketersediaan elpiji 3 kg