Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Lingkungan HIdup Diaz Hendropriyono mengatakan telah berbicara dengan Pemerintah Norwegia terkait potensi kerja sama untuk rehabilitasi mangrove dalam menghadapi abrasi tanah di sejumlah wilayah pesisir Indonesia.
Diaz Hendropriyono usai pertemuan dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Andreas Bjelland Eriksen di Kantor KLH, Jakarta, Rabu, menyampaikan kedua pihak telah berdiskusi mengenai pembangunan perdagangan karbon di Indonesia serta upaya rehabilitasi mangrove.
"Terkait mangrove tadi dijelaskan oleh salah satu deputi kita untuk bicara mengenai adanya mangrove, untuk menghadapi abrasi tanah, khususnya di pesisir, di pantai utara," kata Diaz.
Pertemuan bilateral tersebut membahas mengenai kondisi abrasi, termasuk yang terjadi di wilayah Demak, Jawa Tengah. Kementerian Lingkungan Hidup berencana menanam mangrove di wilayah itu untuk melawan abrasi dan sebagai bagian dari penanganan perubahan iklim.
Sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq pada Desember 2024 menyatakan Kementerian menargetkan areal tanaman mangrove seluas 700 hingga 800 hektare di wilayah Kabupaten Demak, sebagai percontohan bagi wilayah lain.
Pada Peta Mangrove Nasional tahun 2024, Indonesia memiliki area mangrove seluas 3.440.464 hektare, atau 23 persen dari total luas mangrove dunia. Dari jumlah tersebut 2,7 juta hektare di dalam hutan dan sisanya 701 ribu di luar hutan.
Baca juga: Lampung Selatan tanam 500 pohon mangrove di Pulau Sebesi
Baca juga: PNM bersama relawan bakti BUMN tanam 1.000 bibit pohon mangrove di Donggala Sulteng