Amerika Serikat, (Antara/Reuters) - Andrew Ng, salah seorang pendiri beberapa proyek kecerdasan buatan Google, Kamis meluncurkan usaha baru dengan perakit iPhone Foxconn untuk membawa kecerdasan buatan dan yang disebut pembelajaran mesin ke pabrik.
Konsumen kini merasakan kecerdasan buatan, terutama melalui pengenalan citra untuk membantu mengategorikan foto digital dan pengenalan suara, yang membantu asisten suara digital seperti Siri milik Apple atau Alexa milik Amazon.com.
Namun, saat jumpa pers di San Francisco dua hari sebelum "Landing.ai" milik Ng diperkenalkan, dia memamerkan contoh penggunaan kecerdasan buatan untuk inspeksi visual dalam upaya pengendalian mutu pabrik.
Di banyak pabrik, pekerja memperhatikan bagian dari jalur perakitan untuk menemukan kerusakan. Ng menunjukkan video saat pekerja meletakkan papan sirkuit di bawah kamera digital, yang terhubung ke komputer dan komputer tersebut menemukan kerusakan pada bagian tersebut.
Ng mengatakan bahwa sementara sistem penglihatan komputer biasa mungkin memerlukan ribuan sampel gambar untuk menjadi "terlatih," sistem "Landing.ai" hanya membutuhkan lima gambar pelatihan, sehingga memudahkannya beradaptasi dengan berbagai tugas di pabrik.
Ng mengatakan "Landing.ai" telah didekati oleh investor, namun belum menerima modal dari luar. Foxconn, yang dikenal secara lebih formal sebagai Hon Hai Precision Industry, adalah mitra strategis "Landing.ai" yang pertama.
Ng mengatakan bahwa perusahaan rintisan tersebut telah bekerja dengan Foxconn sejak Juli, namun dia tidak akan menguraikan sifat kolaborasi atau pelanggan Foxconn mana yang mungkin terlibat. Foxconn membuat produk untuk banyak perusahaan selain dari Apple.
Ng mengatakan dia mengerti bahwa teknologi perusahaannya kemungkinan akan menggantikan pekerja pabrik, akan tetapi "Landing.ai" telah berupaya pada bagaimana melatih pekerja untuk mendapatkan pekerjaan pabrik dengan gaji lebih tinggi dan terampil yang bekerja dengan melibatkan komputer.
"Saya ingin membantu pekerja yang terlantar untuk mendapatkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses," demikian Ng kepada wartawan.
Ng, seorang profesor Universitas Stanford, mendirikan Google Brain pada 2011, sebuah upaya yang menyatukan ribuan komputer yang belajar mengenali obyek seperti kenaifan kucing dari menonton video YouTube.
Peneliti menganggapnya sebagai sebuah prestasi karena komputer tidak "diajarkan" tentang kucing sebelumnya, tapi belajar sendiri melalui apa yang oleh para peneliti disebut "pembelajaran mendalam".
Ng pada 2014 pindah ke raksasa internet China Baidu untuk memimpin kelompok peneliti kecerdasan buatannya. Dia mengundurkan diri dari Baidu pada Maret.