Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengamen di salah satu warung soto, Jalan Laksda Adisucipto, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu.
Dedi ke Yogyakarta dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat atas undangan Ketua DPD Golkar setempat untuk mengisi acara Seminar Kader Penyelamatan Partai Golkar.
Disela berkunjung ke daerah itu, ia berwisata kuliner di warung soto Miroso, Yogyakarta. Di tempat itu, Dedi bertemu dengan kelompok pengamen, kemudian bernyanyi bersama dengan menggunakan bahasa Jawa.
"Terakhir (lagu yang dinyanyikan), `ora ngiro` itu artinya tidak mengira ya?," kata Dedi seraya bertanya kepada pengamen.
Salah seorang pengamen tersebut kemudian menceritakan secara lengkap makna lagu yang baru saja mereka nyanyikan.
"Iya pak, jadi (lagu) ini mengisahkan tentang seorang wanita yang tidak mengira kekasihnya tergoda oleh wanita lain," kata Parman, salah seorang pengamen.
Dedi kemudian meminta sebuah lagu untuk dibawakan oleh pengamen tersebut. Dengan sigap, sang pengamen menyiapkan gitar dan membawakan lagu berjudul "Ojo Nelongso" yang pernah dipopulerkan Koes Plus.
Selama lagu tersebut dilantunkan kelompok pengamen, Dedi membawa toples sambil berkeliling ke seluruh pengunjung di warung soto tersebut untuk diisi uang seikhlasnya.
Diluar dugaan, uang ratusan ribu berhasil diperoleh. Jumlah itu lebih besar daripada yang biasa dikumpulkan oleh pengamen tersebut setiap hari.
"Rezeki ini, kalau ramai dapat Rp100 ribu sudah bagus. Ini dapat ratusan ribu, belum dihitung," kata seorang pengamen.
Dedi Mulyadi Mengamen Di Warung Soto Yogyakarta
Senin, 4 Desember 2017 6:10 WIB
"Terakhir (lagu yang dinyanyikan), `ora ngiro` itu artinya tidak mengira ya?."