Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku membangun laboratorium energi terbarukan bersama New Zealand Maluku Access to Renewable Energy Support (Nzmates) untuk mendukung transisi energi bersih di Maluku.
"Pembangunan Laboratorium energi merupakan upaya meningkatkan kapasitas Universitas Pattimura di bidang pelatihan dan penelitian energi terbarukan," kata Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy di Ambon, Selasa.
Ia menjelaskan laboratorium yang dibangun ini awalnya merupakan laboratorium untuk mengkaji tenaga surya saja atau biasa dikenal dengan lab solar yang dilengkapi sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap berkapasitas 5 Kilowatt Peak (Kwp).
Baca juga: Universitas Pattimura dirikan Pusat Pengembangan Teknologi Hasil Pertanian
Namun pada 2025 ini cakupan studi di laboratorium tersebut diperluas untuk mempelajari sumber energi terbarukan yang lain seperti angin, air, panas bumi, biogas dan lain sebagainya.
Sehingga diperlukan pembangunan dan penambahan fasilitas untuk pengkajian energi terbarukan lainnya.
"Lab solar telah digunakan untuk pelatihan mahasiswa dan penelitian guna mendukung pengembangan energi terbarukan di Maluku," kata rektor.
Berkaitan dengan hal itu ia menyatakan pihaknya telah lama menjalin kerja sama dengan Nzmates melalui berbagai diskusi dan implementasi program.
“Unpatti bersama Nzmates dan pemerintah sedang merencanakan proyek berkelanjutan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Maluku, seperti Pemerintah Daerah Maluku, Dinas ESDM, PLN, dan Politeknik Negeri Ambon, dalam kerangka kerja Pentahelix,” ujar dia.
Baca juga: Unpatti Ambon maksimalkan Menwa tingkatkan kesadaran bela negara mahasiswa
Sementara itu Konsultan Nzmates Dr Adinda Ihsani Putri menjelaskan Solar Lab Pungao-Pattimura dirancang dengan strategi berkelanjutan.
Ia menekankan pentingnya pendekatan strategi seperti Value Proposition Canvas, Business Model Canvas, dan kerangka kerja untuk memastikan pengelolaan laboratorium yang efektif.
Selain itu, diversifikasi kegiatan melalui pelatihan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (PKM) serta kolaborasi dengan universitas, pemerintah, industri, dan LSM menjadi kunci keberlanjutan Solar Lab.
“Dengan menerapkan standar internasional seperti ISO, laboratorium ini diharapkan berkembang menjadi pusat inovasi energi terbarukan di Maluku, mendukung transisi energi bersih, serta meningkatkan daya saing tenaga kerja di wilayah tersebut,” jelasnya.
Baca juga: Unpatti Maluku buka pendaftaran mahasiswa baru 2025/2026 Prodi Kedokteran Gigi
Energi terbarukan merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, diperoleh dari sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak akan habis dalam waktu dekat.
Sumber-sumber energi terbarukan ini meliputi energi surya yang memanfaatkan sinar matahari, energi angin memanfaatkan kekuatan angin, energi hidro memanfaatkan kekuatan air, energi geotermal memanfaatkan panas bumi, dan energi biomassa yang memanfaatkan bahan organik.
Dengan menggunakan energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga memiliki cadangan yang terbatas.
Selain itu, energi terbarukan juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. Oleh karena itu, energi terbarukan menjadi salah satu alternatif yang penting untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan mengurangi perubahan iklim.