Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian berpandangan pemerintah perlu melakukan pendampingan secara rutin terhadap sekolah-sekolah untuk menghadirkan pelaksanaan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yang lebih baik, terutama terkait dengan pengisian data siswa.
“Dengan pendampingan rutin sejak awal, kita bisa memastikan data yang masuk lebih valid dan tidak ada masalah mendekati batas waktu pendaftaran," kata Hetifah kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Hal tersebut dia sampaikan guna menanggapi sejumlah persoalan yang muncul dalam beberapa waktu terakhir terkait dengan SNBP 2025, antara lain adanya sejumlah siswa yang terancam kehilangan kesempatan dalam mengikuti SNBP 2025 karena kendala dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) seperti keterlambatan.
Hetifah menyampaikan pengisian PDSS tidak bisa dilakukan secara terburu-buru menjelang tenggat waktu. Oleh karena itu dia menilai perlu ada mekanisme pendampingan yang lebih ketat, termasuk pengecekan berkala dan pelatihan mingguan secara daring bagi operator sekolah dan Dinas Pendidikan.
“Belajar dari pengalaman tahun ini, kementerian perlu lebih awal berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memastikan pelaksanaan SNBP berjalan lebih tertib. Salah satu hal utama yang harus dibenahi adalah ketertiban sekolah dalam mengisi data dasar sebagai sumber PDSS. Ini menjadi catatan penting yang harus disosialisasikan ke sekolah-sekolah dan dinas-dinas,” ujarnya.
Baca juga: Panitia SNPMB: Finalisasi PDSS hingga Jumat 7 Februari 2025
Baca juga: Gagal daftar SNBP dan evaluasi penyelesaiannya