Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian berkomitmen mengawal penyelesaian persoalan terkait pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, agar tidak merugikan siswa.
“Keluhan bapak dan ibu (wali murid) akan kami sampaikan ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk dicari solusi yang lebih baik,” kata Hetifah di Jakarta, Kamis, menanggapi kendala sejumlah sekolah di berbagai daerah seperti MAN 2 Model Medan, SMKN 2 Solo, dan daerah lain. Ratusan siswa diketahui terancam kehilangan kesempatan mengikuti SNBP akibat keterlambatan atau kendala dalam finalisasi PDSS.
Hetifah menegaskan persoalan administratif seperti itu sejatinya tidak boleh menghambat hak siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Masalah tersebut harus segera diselesaikan agar tidak merugikan siswa yang memiliki hak untuk mengikuti seleksi perguruan tinggi.
Hetifah juga menyoroti pentingnya sosialisasi dan pendampingan bagi sekolah dalam pengisian PDSS. Banyak sekolah yang kesulitan mengisi PDSS karena kurangnya pemahaman teknis atau terbatasnya akses bantuan saat mengalami kendala dalam sistem.
“Saya berharap adanya perhatian dan tindakan nyata dari berbagai pihak, hak pendidikan siswa dapat terlindungi dan proses seleksi masuk perguruan tinggi negeri dapat berjalan dengan lebih adil dan transparan,” katanya.
Baca juga: 332 siswa MAN 2 Model Medan bisa ikuti jalur tes umum
Baca juga: Ratusan pelajar SMAN 4 Karawang gagal daftar SNBP, diduga ini penyebabnya
Baca juga: Pj Gubernur Jabar sebut SNBP dari sekolah di Cirebon dapat perpanjangan waktu finalisasi PDSS