Surabaya (ANTARA) - Gubernur terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan kontribusi industri manufaktur terhadap produk domestik regional bruto di Jatim sudah mencapai 35 persen pada tahun 2024 yang berarti melampaui target nasional.
Pemerintah pusat menargetkan kontribusi industri manufaktur terhadap PDB mencapai 30 persen pada tahun 2045.
"Saat ini, Jawa Timur telah memiliki tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pertama, KEK Gresik yang difokuskan pada teknologi dan manufaktur, terutama untuk sumber daya yang dihilirisasi. Kedua, KEK Singhasari di Malang yang difokuskan pada sektor digital. Ketiga, KEK Industri Halal di Sidoarjo," kata Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu.
Model KEK ini ditegaskannya terbukti cukup berhasil di Jawa Timur. Sebagai contoh, di KEK Gresik, pihaknya berhasil menarik investasi sebesar 3 miliar dolar AS untuk pembangunan smelter PT Freeport.
Kabupaten lainnya juga menyatakan keinginan untuk memiliki KEK di wilayahnya. Salah satunya adalah Kabupaten Bangkalan, yang telah mengajukan permohonan.
“Kami terus mengevaluasi dan mempertimbangkan pengembangan KEK lainnya di Jawa Timur,” katanya.
Saat ini Provinsi Jawa Timur telah menjadi sentra industri (industrial hub) baru di Indonesia dan berhasil mengundang banyak investor luar negeri.
Baca juga: Menperin sebut investasi sektor manufaktur capai Rp721 triliun, bukti kepercayaan global kuat