Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bibit siklon 99S memiliki dampak langsung pada kenaikan gelombang laut di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Bibit siklon 99S telah memicu kenaikan gelombang laut di sejumlah wilayah NTT,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Yandri Anderudson Tungga di Kupang, Selasa.
Kondisi ini, kata dia, berdampak pada tinggi gelombang laut sekitar 2,5 hingga 4,0 meter yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan NTT.
Wilayah tersebut meliputi Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan selatan Sumba, perairan Sabu Raijua, perairan utara Kupang-Rote, dan perairan selatan Timor-Rote.
Baca juga: BMKG prakirakan sebagian wilayah Cilacap terdampak bibit siklon 97S
Berdasarkan pengamatan BMKG, bibit siklon 99S terpantau di wilayah Samudra Hindia selatan Bali. Tepatnya pada koordinat 15,3° Lintang Selatan (LS) dan 144,5° Bujur Timur (BT).
Bibit siklon 99S, kata Yandri, berpotensi rendah menjadi siklon tropis dalam 24 sampai 72 jam ke depan.
Pada Senin (13/1) BMKG telah menerbitkan peringatan dini tentang tinggi gelombang laut di NTT yang berlaku hingga Jumat (17/1).
Masyarakat khususnya para pelaku jasa pelayaran diimbau untuk berhati-hati demi keselamatan selama perjalanan di laut.
Bagi pengguna perahu nelayan patut waspada bila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang 1,25 meter.
Baca juga: BMKG imbau warga Natuna Riau waspada dampak adanya bibit siklon tropis 98W
Bagi operator kapal tongkang diingatkan untuk waspada bila kecepatan angin mencapai 16 knot dengan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.
Bagi pengguna kapal feri harus mewaspadai kecepatan angin yang mencapai 21 knot dan tinggi gelombang hingga 2,5 meter.
Yandri berharap peringatan dini tinggi gelombang tersebut menjadi perhatian serta panduan bersama bagi masyarakat NTT dan sekitarnya.