Jakarta (ANTARA) - Indonesia Scoliosis Community (ISC) menyelenggarakan event dengan tema 'We Love, We Care, We Share : A Scoliosis Journey Togethe', yang berlangsung di The Gloria Suites Ballroom, Jakarta Barat yang diikuti oleh 200 peserta dari berbagai kota besar di Indonesia.
Event offline kedua yang diselenggarakan ISC ini menampilkan talk show bersama Dr. dr. Phedy, SpOT Spine (K). Dalam talk show ini, dr. Phedy dan ISC melakukan demonstrasi soal screening skoliosis, yoga khusus penderita skoliosis, serta penghargaan bagi pendukung komunitas.
"Kami berharap kepada pemerintah agar screening scoliosis dapat menjadi bagian dari program nasional Kementerian Kesehatan di tingkat sekolah dasar dan menengah. Dengan deteksi dini, anak-anak dapat segera memperoleh
penanganan yang tepat dan mengurangi risiko perlunya operasi di masa depan," kata dr. Phedy di Jakarta,Senin.
Tidak hanya itu, ISC juga mengundang sekolah-sekolah untuk menyaksikan demo screening dan mendorong mereka melanjutkan program screening skoliosis di sekolah masing-masing. Bagi ISC event offline ini sangat penting agar masyarakat memahami betapa pentingnya kesehatan bagi penderita atau mencegah scoliosis.
Scoliosis merupakan kondisi tulang belakang melengkung atau menyamping secara tidak normal. Kebanyakan kasus skoliosis terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas.
Walaupun kasus ini tergolong ringan, tetap harus diwaspadai dan dianjurkan untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Orthopedi atau menjalani X-ray agar mengetahui perkembangnya bila perlu.
Demi menyadarkan pentingnya memahami scoliosis, ISC telah melakukan berbagai hal. Selain event offline, ISC rutin mengadakan berbagai kegiatan online untuk anggota Telegram, termasuk Briefing Persiapan Sebelum dan Sesudah Operasi bagi anggota yang menjalani operasi scoliosis dengan BPJS. Program ini memberikan panduan dan dukungan emosional bagi mereka yang membutuhkan.
Sejak didirikan pada 5 Mei 2013, ISC telah berkembang menjadi komunitas besar yang aktif memberikan edukasi, informasi, dan dukungan kepada penyandang skoliosis di Indonesia.
"Kami mengadakan event semacam ini untuk membagikan informasi yang jelas dan benar mengenai scoliosis. Kami juga melakukannya demi meminimalisir keterlambatan deteksi melalui screening dini," ujar dr. Phedy.
Event offline ini memang sesuai dengan visi dan misi ISC, yakni melakukan edukasi terus-menerus agar deteksi scoliosis lebih pengobatan dilakukan secara cepat dan tepat. Mereka juga ingin menjadi komunitas scoliosis terbesar di Indonesia dengan manfaat yang nyata kepada masyarakat.
Jika bergabung dengan komunitas, ISC kan membuka tangan secara terbuka dan gratis dengan mendaftar di akun sosial media mereka. Anggota dari komunitas mereka bakal mendapatkan edukasi hingga dukungan langsung.
ISC gelar event offline demi cegah scoliosis pada anak
Senin, 13 Januari 2025 20:29 WIB
Kami berharap kepada pemerintah agar screening scoliosis dapat menjadi bagian dari program nasional Kementerian Kesehatan di tingkat sekolah dasar dan menengah.