Karawang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jabar, menyebutkan sepanjang tahun 2024 banyak petani yang tidak menebus pupuk bersubsidi, sehingga pupuk subsidi yang sudah teralokasi tidak semuanya terserap.
Tim Pembina Kabupaten Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang Resmiati, saat dihubungi di Karawang, Minggu mengatakan bahwa alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 itu disalurkan untuk 2.400 kelompok tani dengan luas lahan sawah 101.000 hektare.
Alokasi pupuk subsidi pada tahun lalu tidak terserap semua. Sebab cukup banyak petani yang tidak menebus pupuk subsidi. Selain itu, ada juga petani yang hanya menebus pupuk subsidi sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
Baca juga: Pemkab Karawang alokasikan 88.719 pupuk bersubsidi
Baca juga: Pupuk Indonesia cek distribusi dan penjualan pupuk bersubsidi di Karawang
Jadi alokasi pupuk subsidi yang berdasarkan atas Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tidak semua digunakan oleh para petani di wilayah Karawang.
Ia menyampaikan bahwa alokasi pupuk subsidi pada tahun 2024 sama dengan tahun 2025 yakni mencapai 88.719 ton yang terdiri atas pupuk urea sebanyak 53.502 ton, NPK 33.855 ton dan pupuk organik 1.362 ton.
"Secara umum, kendala penyerapan pupuk bersubsidi tahun 2024 tidak sampai 100 persen, itu karena tidak semua petani menebus pupuk bersubsidi," katanya..
Sesuai dengan data yang dimiliki, untuk realisasi penyerapan pupuk subsidi jenis urea mencapai 82 persen dan pupuk NPK 93 persen.
Baca juga: Alokasi pupuk bersubsidi di Karawang ditambah puluhan ribu ton
Sedangkan untuk pupuk organik sama sekali tidak bisa tersalurkan, karena nama-nama petani penerima pupuk Organik tidak muncul dalam sistem i-Pubers atau aplikasi yang digunakan untuk menebus pupuk bersubsidi secara digital.
Sementara itu, sesuai dengan data Pupuk Indonesia, penyaluran pupuk bersubsidi di Karawang, sampai 31 Desember 2024 realisasinya mencapai 46.165 ton urea dan penyaluran atau penyerapan pupuk NPK sebanyak 30.781 ton.
Untuk penyaluran atau penyerapan pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat hingga 31 Desember 2024 telah mencapai 841.145 ton. Dengan rincian, penyaluran urea mencapai 472.246 ton, NPK 367.951 ton, dan pupuk organik sebanyak 948 ton. (KR-MAK)