Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menekankan pentingnya penanganan penurunan muka tanah (land subsidence) di kawasan Pantai Utara Pulau Jawa.
Menko Infra dalam jumpa pers seusai rapat terbatas bersama lima kementerian jajarannya, di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa penurunan muka tanah yang terjadi di wilayah tersebut disebabkan oleh pengambilan air tanah secara berlebihan oleh penduduk, terutama di Jakarta, yang mencapai jutaan jiwa.
"Kami mencoba untuk mengurangi dampak 'land subsidence' akibat disedotnya air dalam tanah secara berlebihan oleh jutaan penduduk Jakarta," kata AHY.
Upaya untuk mengatasi masalah ini, lanjutnya, termasuk mengurangi dampak dari penggunaan air tanah secara berlebihan dengan menyediakan pasokan air bersih dari berbagai sumber, seperti Jatiluhur dan Karian.
Selain itu, pemerintah juga tengah berupaya untuk melakukan normalisasi terhadap 13 sungai yang ada di Jakarta guna mencegah dampak lebih lanjut akibat penurunan muka tanah dan banjir rob di kawasan tersebut.
Meski begitu, Menko AHY tidak menyebutkan secara rinci ke-13 sungai yang bakal dinormalisasi tersebut.
Baca juga: Menko Infra AHY: Resolusi 2025 integrasikan pembangunan nasional