Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Sekretariat Gabungan Pasangan Calon Wali-Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi-Dida Sembada (Serasi) meminta Komisi Pemilihan Umum Kota Sukabumi untuk menindak kampanye negatif pihak tertentu seperti "syahadat gocip".
"Kampanye syahadat gocip tidak etis dengan membawa agama ke dalam ranah politik tidak sehat atau negatif," kata Ketua Setgab Paslon Serasi Wawan Juanda di Sukabumi, Senin.
Syahadat gocip muncul di Kota Sukabumi dari pasangan calon tertentu yang mengajak massa untuk mengucapkan lafal syahadat dan diberikan uang Rp50 ribu, yang diplesetkan dengan istilah gocip. Kampanye seperti ini sudah dilaporkan ke Bawaslu Kota Sukabumi.
Menurut Wawan, adanya kampanye syahadat gocip tidak bisa diterima bahkan terkesan seperti menganggap remeh arti dari syahadat, apalagi seperti diketahui syahadat merupakan hal yang paling sakral untuk umat Muslim dan merupakan termasuk dalam rukun Islam pertama.
Selain itu, syahadat juga sebagai bentuk pengakuan dan kesaksian terhadap Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW.
Maka dari itu, pihaknya mengecam adanya bentuk kampanye negatif seperti ini, apalagi sampai membawa nama dan nilai agama untuk menutupi aktivitas kampanye negatif dan tindak kecurangan yang dilakukan oleh oknum tim sukses dan pemenangan salah satu pasangan calon.
Maka dari itu, pihaknya meminta kepada KPU Kota Sukabumi untuk segera menindaklanjuti rekomendasi Badan Pengawas Pemilu Kota Sukabumi terkait adanya aktivitas kampanye negatif ini.
Laporan terkait dugaan pelanggaran kampanye ini telah diproses oleh Bawaslu dan tentunya KPU harus segera bertindak jangan sampai kasus ini berlarut-larut yang bisa menimbulkan keresahan dan merusak proses demokrasi di Kota Sukabumi.
Wawan berharap pentingnya menjaga integritas Pilkada Sukabumi, sehingga masyarakat dapat memilih secara cerdas tanpa ada tekanan atau intervensi dari pihak mana pun.
“Kami ingin proses pilkada ini berjalan bersih, transparan dan tanpa adanya tekanan," katanya.
Masyarakat harus dibuat cerdas dalam memilih, sehingga mereka dapat menentukan pemimpin terbaik untuk Kota Sukabumi untuk lima tahun ke depan.
Setgab Serasi minta KPU Sukabumi tindak kampanye negatif
Selasa, 19 November 2024 7:09 WIB