Setelah hanya terselenggara pada tahun 1991 dan 1995, Kementerian Agama berencana menyelenggarakan kembali Festival Istiqlal dalam waktu dakat ini, setelah vakum tiga dekade.
Kasubdit Bina Penyuluh Agama Islam pada Direktorat Penerangan Agama Islam, Amirullah mengatakan, sebelum menyusun kegiatan, Kemenag menggelar Focus Group Discussion (FGD) terlebih dahulu dengan para ahli yang pernah terlibat pada penyelenggaraan sebelumnya.
Kasubdit Bina Penyuluh Agama Islam pada Direktorat Penerangan Agama Islam, Amirullah mengatakan, sebelum menyusun kegiatan, Kemenag menggelar Focus Group Discussion (FGD) terlebih dahulu dengan para ahli yang pernah terlibat pada penyelenggaraan sebelumnya.
"Festival ini penting untuk dihidupkan kembali sebagai wadah pelestarian dan inovasi seni budaya Islam, juga memperkuat diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional," katanya.
Festival Istiqlal yang berlangsung di Masjid Istiqlal, pada dua kali penyelenggaraan di tahun 1991 dan 1995, menampilkan kekayaan budaya Islam Indonesia yang khas dan berfungsi sebagai simbol Islam di Asia Tenggara.
Festival Istiqlal menggambarkan Islam yang hidup, mencerminkan nilai-nilai Islam khas Indonesia, sekaligus menjadi simpul kebudayaan Islam di Asia Tenggara atau Nusantara.
"Ini juga menjadi diplomasi budaya yang unik di dunia," kata Amirullah.
"Ini juga menjadi diplomasi budaya yang unik di dunia," kata Amirullah.
Festival Istiqlal akan tetap mempertahankan konsep yang menggabungkan seni budaya tradisional dan modern.
Festival Istiqlal memiliki peran penting dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Islam di Indonesia.
Baca juga: Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad diagendakan beri khotbah Jum'at di Masjid Istiqlal
Baca juga: Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad diagendakan beri khotbah Jum'at di Masjid Istiqlal