Ambon (ANTARA) - Bank Sampah Induk (BSI) Bumi Lestari berkolaborasi dengan Komunitas Anak Pesisir menanam sebanyak 1.000 mangrove di Pantai Teluk Ambon, Maluku, dalam rangka menjaga ekosistem perairan laut.
“Penanaman mangrove ini bukan hanya tentang penghijauan, tetapi juga tentang pelestarian lingkungan perairan untuk generasi mendatang,” kata Direktur Bank Sampah Induk Bumi Lestari Listiyah Tuharea, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, Maluku merupakan daerah kepulauan yang harus dijaga kehidupan lautnya dari pencemaran sampah dan lain-lain yang dapat merusak biota laut. Bank Sampah Induk Bumi Lestari Maluku bersama anak pesisir memandang perlu untuk berperan dalam menjaga keberlangsungan hidup biota laut.
Baca juga: FishLog tanam 5.000 mangrove di Muara Gembong Bekasi lewat Catalytic Fund Program 2024
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk program-program lingkungan berkelanjutan lainnya di masa mendatang,” ujarnya.
Selain itu, penanaman mangrove diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat pesisir, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi, mengingat mangrove juga berfungsi sebagai sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan.
BSI Bumi Lestari berkomitmen untuk melakukan pemantauan dan perawatan terhadap pohon-pohon mangrove yang ditanam, memastikan bahwa upaya konservasi ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan masyarakat semakin peduli dan aktif dalam menjaga lingkungan serta memahami pentingnya ekosistem pesisir.
Ketua Komunitas Anak Pesisir Abdul Kadir Zailani Angkotasan mengatakan, kesadaran untuk melestarikan lingkungan sejak dini sangatlah penting.
Baca juga: Puluhan siswa SMA di Polewali Mandar dukung program Indonesia's FOLU Net Sink 2030
“Saya berharap agenda ini lebih dari sekadar membersihkan pantai, yaitu untuk menanamkan kesadaran untuk tidak membuang sampah di area sungai dan pesisir,” katanya.
Kegiatan ini, BSI Bumi Lestari juga menggandeng Karang Taruna Desa Waiheru, mitra Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL), Reco dan Babinsa Desa Waiheru.
Kegiatan ini diawali dengan pembersihan sampah, penyiraman eco enzym untuk menetralisir zat kimia yang diakibatkan limbah yang masuk ke pesisir laut kemudian dilanjutkan penanaman mangrove.