Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Bedah Anak Indonesia (PERBANI) menggelar seminar awam bertema "Mengenal Kelainan Bawaan pada Anak" digelar secara serentak di 38 titik di seluruh Indonesia pada Minggu, 6 Oktober 2024 sebagai bagian dari rangkaian peringatan Bulan Bedah Anak Nasional.
Seminar ini dibuka secara resmi oleh dr. Leecarlo Millano, SpBA, Subsp.D.A.(K), Ketua Pelaksana Harian Bulan Bedah Anak Nasional sekaligus Wakil Ketua Umum-1 Perhimpunan Bedah Anak Indonesia (PERBANI) yang mewakili jajaran Pengurus Pusat PERBANI yang juga melaksanakan kegiatan serupa di tempatnya masing-masing.
"Pentingnya kesadaran terhadap kelainan bawaan pada anak, serta peran vital deteksi dini dan pengobatan yang tepat untuk mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang terlahir dengan kelainan bawaan," kata dr. Leecarlo dalam keterangannya, Sabtu.
Dikatakannya acara ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai kelainan bawaan pada anak, yang sering kali membutuhkan penanganan medis khusus.
Lebih dari 2000 orang tua di berbagai wilayah Indonesia akan berpartisipasi dalam seminar ini, yang diadakan di kota-kota besar hingga daerah terpencil.
Dengan penyelenggaraan di 38 lokasi serentak seluruh Indonesia seminar ini menjadi salah satu acara kesehatan anak terbesar yang pernah diadakan di Indonesia.
Dari Aceh hingga Papua, para orang tua dapat mengikuti seminar ini di lokasi-lokasi yang telah ditentukan, baik di rumah sakit, puskesmas, maupun balai pertemuan masyarakat.
Acara ini menghadirkan kolaborasi multidisiplin yang melibatkan para spesialis bedah anak, dokter spesialis anak, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, serta perawat ahli bedah anak.
Dengan narasumber yang beragam, peserta seminar akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas mengenai berbagai aspek penanganan kelainan bawaan pada anak.
Beberapa topik yang akan dibahas mencakup
Pertama Kelainan Bawaan Umum pada Anak –
Informasi mengenai jenis-jenis kelainan bawaan yang paling umum di Indonesia, seperti kelainan atresia ani, atresia esofagus, hernia diafragma, dan Penyakit Hirschsprung.
Kedua Deteksi Dini: Kunci Intervensi yang Tepat – Panduan bagi orang tua dan tenaga kesehatan untuk mengenali tanda-tanda awal kelainan bawaan, baik selama kehamilan maupun setelah bayi lahir.
Ketiga Intervensi Bedah dan Penanganan Lanjutan Penjelasan mengenai kapan tindakan bedah diperlukan, apa saja opsi pengobatan, dan bagaimana peran keluarga dalam mendukung pemulihan anak pasca operasi.
Keemoat peran Kolaborasi Tim Medis – Penjelasan tentang pentingnya kerjasama antara berbagai disiplin medis untuk memastikan penanganan terbaik bagi anak-anak yang lahir dengan kelainan bawaan.
Kelainan bawaan pada anak merupakan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian serius. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, setiap tahun di Indonesia terdapat sekitar 5-6% bayi yang lahir dengan kelainan bawaan, baik yang bersifat ringan hingga berat.
Banyak dari kelainan ini dapat memengaruhi perkembangan fisik maupun kognitif anak jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, seminar ini bertujuan untuk memberikan edukasi yang tepat kepada masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini dan penanganan medis yang cepat dan akurat.
Dalam seminar ini, para peserta akan memiliki kesempatan untuk berdialog langsung dengan dokter ahli, mengajukan pertanyaan, serta mendapatkan konsultasi mengenai kasus spesifik yang mereka hadapi.
Selain itu, seminar ini juga memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai akses layanan bedah anak yang tersedia di Indonesia, serta bagaimana upaya peningkatan akses layanan medis berkualitas di berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil.
Acara ini merupakan bukti kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk tenaga medis, pemerintah, organisasi profesi, dan masyarakat luas.
Didukung oleh Kementerian Kesehatan, rumah sakit pendidikan, serta organisasi profesi seperti Perhimpunan Bedah Anak Indonesia (PERBANI), seminar ini menjadi bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di Indonesia.
Menurut dr. Leecarlo Millano kami menginisiasi seminar ini karena kami melihat masih banyak orang tua yang kurang memahami kondisi kelainan bawaan pada anak dan bagaimana penanganannya. Ini bukan hanya soal kesehatan fisik, tapi juga tentang masa depan anak-anak kita.
Kami ingin memastikan bahwa setiap anak yang lahir dengan kelainan bawaan memiliki kesempatan untuk tumbuh sehat dan mencapai potensi penuh mereka.
Keberhasilan penanganan kelainan bawaan tidak hanya ditentukan oleh intervensi bedah, tetapi juga oleh dukungan dari berbagai profesi medis.
Selain itu, perawat-perawat ahli yang memiliki pengalaman dalam perawatan bedah anak juga akan memberikan perspektif mengenai peran penting perawatan pascaoperasi dan bagaimana keluarga dapat mendukung anak dalam proses pemulihan.
Perbani gelar gerakan nasional edukasi dan penanganan kelainan bawaan anak
Minggu, 6 Oktober 2024 19:54 WIB