Biak (ANTARA) - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Provinsi Papua melakukan survei keberadaan museum bawah laut pariwisata di Pulau Kampung Nusi Distrik Padaido/Aimando untuk mendata beragam potensi kekayaan budaya alam setempat.
"Dinas pariwisata sebagai inisiator pengajuan museum bawah laut sudah mendapatkan konfirmasi terkait adanya kegiatan survei lapangan dari tim Balai Pelestarian Kebudayaan Papua mulai 19 Agustus 2024," ujar Kepala Dinas Pariwisata Biak Numfor Onny Dangeubun di Biak, Jumat.
Diakuinya, keberadaan museum bawah laut di Kampung Nusi bakal menjadi daya tarik objek wisata baru di wilayah perairan Kepulauan Padaido/Aimando Kabupaten Biak Numfor.
Baca juga: Kilang Kasim lepas liarkan 38 satwa endemik di Taman Wisata Alam Sorong
Baca juga: Taman Burung dan Anggrek Kampung Ruar Biak tempat wisata belajar lingkungan
Di daerah kepulauan Padaido/Aimando, lanjut dia, adalah kawasan wisata yang menjadi taman laut di Provinsi Papua.
Onny mengatakan, untuk program pariwisata Biak Numfor ke depan maka keberadaan museum bawah laut di Kampung Nusi dapat menjadi objek wisata dan tempat penelitian," katanya .
Bahkan kawasan museum bawah laut, lanjut Onny, sebagai tempat konservasi dan wilayah perlindungan benda-benda bersejarah di daerah Biak Numfor.
"Karena lokasinya sebagai museum bawah Laut maka semua benda yang disimpan di daerah setempat butuh perlindungan dan dapat dilestarikan," harapnya.
Baca juga: Objek wisata Taman Mangrove Ruar Distrik Biak Timur jadi destinasi pilihan libur Lebaran
Kawasan Kepulauan Padaido menjadi surganya para penyelam karena keindahan keanekaragaman hayati yang ada di bawah permukaan laut.
Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No91/KPTS-VI-97 kepulauan Padaido dengan luas 183.000 hektare telah ditetapkan taman wisata laut.
BPK Papua survei keberadaan museum bawah laut pariwisata di Pulau Nusi
Jumat, 16 Agustus 2024 10:58 WIB