Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menghemat emisi karbon sebesar 41,8 ton CO2e melalui Program Daur Ulang Seragam, yang mana 7.066 baju seragam dari 1.834 Perwira Pertamina Group berhasil didaur ulang dan mengurangi limbah sekitar 2,4 ton.
"Total limbah dari program daur ulang baju seragam Pertamina ini sekitar 2,4 ton, dan dikalkulasi sebagai penghematan emisi karbon setara dengan 41,8 ton CO2e," kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan program tersebut mendorong perwira Pertamina memanfaatkan seragam mereka secara optimal, sehingga pakaian lama yang sudah tidak digunakan dapat dikumpulkan sukarela untuk diolah menjadi produk yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: PLN NTB wujudkan program ramah lingkungan dan nol emisi karbon
Baca juga: PLTS Cirata Purwakarta mampu kurangi 214 ribu ton emisi karbon per tahun
"Sejalan dengan program sustainable fashion, tagline 'Give Your Uniform A Second Life' bertujuan untuk membudayakan gaya hidup berkelanjutan (sustainable way of life) yang mendukung implementasi circular economy dan pengurangan emisi scope 3 secara nyata," ujarnya.
Fadjar menyampaikan program daur ulang baju seragam Perwira itu merupakan salah satu program unggulan environmental, social, and governance (ESG) Pertamina.
Melalui sustainable fashion, Pertamina berupaya meningkatkan kesadaran Perwira terhadap pengurangan limbah, salah satunya dari baju seragam.
Seragam yang didaur ulang terkumpul dari Pertamina Group, yakni dari Perwira Holding sebanyak 1.397 baju dan sisanya dari berbagai subholding dan anak usaha.
Baca juga: PLN turunkan emisi karbon hingga triwulan-III 2023 sebesar 717.616 ton CO2 lewat teknologi "co-firing"
Dengan mengolah 2,4 ton limbah pakaian, Perwira Pertamina memulai langkah nyata dalam menurunkan emisi karbon. Pertamina berharap prinsip keberlanjutan menjadi gaya hidup Perwira, sehingga mereka bisa menjadi agen edukasi keberlanjutan di masyarakat.
Hasil dari Program Daur Ulang Seragam ini mampu menghilangkan potensi emisi karbon hingga 41,8 ton CO2e melalui pengolahan limbah tekstil secara sirkular (circular textile).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa penghindaran emisi itu setara dengan menjaga kesuburan lahan seluas 14.281 m3 dan mampu menghemat penggunaan air hingga 15 juta liter.
"Selain itu, implementasi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 12 yakni konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab," imbuhnya.
Dia berharap ke depan sustainable fashion dapat menjadi gaya hidup para Perwira Pertamina. Sehingga, seluruh Perwira dapat berkontribusi mendukung target Net Zero Emission (NZE).