Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo menyerahkan bantuan operasional penyuluh pertanian kepada 1.800 penyuluh se-Lampung dalam acara Apel Siaga petugas lapang pertanian (penyuluh, POPT, PBT) se-Lampung tahun 2017.
Acara yang berlangsung di GOR Saburai, Enggal, Kota Bandarlampung, Rabu (21/6/2017) itu mengambil tema, "Petani Maju, Lampung Sejahtera". Bantuan yang diberikan sebesar Rp250 ribu per bulan.
Dalam sambutannya, gubernur, atas nama Pemerintah Provinsi Lampung mengatakan, sampai dengan hari ini, atas prestasi yang telah dicapai di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan dan pertanian, mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
"Terutama buat bapak/ibu semua. Karena pada hari ini kita telah banyak menunjukkan capaian-capaian yang luar biasa. Bagi saya, anda-anda inilah yang menjadi garda terdepan dalam membantu petani, nelayan yang ada di provinsi Lampung," ujar Ridho.
Produksi padi, kata Ridho lebih lanjut, di Provinsi Lampung sejak tahun 2015 hingga 2016 meningkat yaitu 19,61% atau terealisasi sebesar 4,3 juta ton GKG. Meningkatnya produksi tersebut karena penambahan areal panen sejak hingga tahun 2014 hingga tahun 2016 dengan pertumbuhan rata-rata 10,8% per tahun.
"Sejalan dengan harga ubikayu menguntungkan berdampak terjadinya penurunan produksi jagung sejak tahun 2010 yaitu 2 juta ton pipilan kering menjadi 1,5 juta ton pipilan kering pada tahun 2015. Untuk mendukung kebijakan zero impor jagung pada tahun 2017," sebut Ridho.
Maka, imbuh Ridho, tahun 2016 telah disalurkan bantuan pengembangan jagung seluas 99.070 Ha, serta gerakan penanaman jagung swadaya sehingga produksi jagung tahun 2016 mencapai 2,2 juta ton pipilan kering atau meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun 2015 sebesar 46,51%.
Dengan berbagai permasalahan dan kendala, sambung Ridho, maka upaya pencapaian target produksi padi dan jagung tahun 2017 dan tahun-tahun selanjutnya cukup berat.
"Namun demikian, Pemerintah Provinsi Lampung tetap optimistis jika seluruh petugas lapang pertanian, perikanan dan kehutanan maju bersama di garis terdepan dengan dukungan berbagai pihak baik Kementerian terkait serta pengawalan oleh TNI AD dan Perguruan Tinggi melalui pelaksanaan program/kegiatan baik melalui fasilitasi APBN, DAK, APBD maupun partisipasi seluruh stakeholders," tegas Ridho.
Mengoptimalkan Pemanfaatan Lahan dan Air
Ridho menambahkan, upaya untuk dapat mempertahankan momentum peningkatan produksi yang telah dan akan dilakukan adalah mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan air untuk meningkatkan areal dan penambahan frekuensi pertanaman antara lain, berupa: Pencetakan sawah baru serta ehab jaringan irigasi.
"Kemudian, Pompanisasi tahun 2015 sebanyak 374 unit dan tahun 2016: 442 unit. Pengembangan gadu model di Daerah Irigasi Sekampung System. Selanjutnya juga akan mengoptimalkan pemanfaatan lahan untuk Padi Gogo Rancah (Gora)," beber Ridho.
Selanjutnya, imbuh Ridho, mekanisasi pra tanam untuk memperpendek waktu olah tanah pada tahun 2015 dan 2016 melalui bantuan traktor roda 2. Untuk meningkatkan produktivitas padi, terus Ridho, pemerintah menyalurkan bantuan benih padi tahun 2014-2015 pada areal rata-rata 212.360 ha per tahun.
"Dalam upaya mengatasi permasalahan distribusi pupuk bersubsidi diterapkan sistem online pola billing system dengan Bank Lampung. Guna menekan tingkat kehilangan hasil dan percepatan panen pada tahun 2014. Sedangkan untuk perbaikan mutu produksi gabah dan beras telah disalurkan bantuan vertical dryer padi/jagung dan Rice Miling Unit (RMU)," tandas Pak Gubernur.
Di sisi lain, salah seorang penyuluh non PNS asal Tanggamus, Ismiyati mengaku sangat terbantu dengan program-program dan kebijakan yang diterapkan oleh Pak Gubernur Lampung M Ridho Ficardo.
"Harapannya memang kebijakan progran yang berpihak pada penyuluh baik PNS maupun non PNS, tetap dipertahankan. Terima kasih Pak Gubernur," ucap Ismiyati. (RLs/Humasprov/ANT/BPJ/MTh).
1.800 Penyuluh Pertanian se-Lampung Menerima Bantuan
Kamis, 22 Juni 2017 22:40 WIB
Bagi saya, anda-anda inilah yang menjadi garda terdepan dalam membantu petani, nelayan yang ada di provinsi Lampung.