"Saya tidak dalam mendongkrak elektabilitas, karena kan buat saya, jabatan saya tidak pernah cari, kalau warga menghendaki dan Allah Ridho ya 'kun fayakun' saya jalankan," kata Babah Alun usai blusukan ke Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis siang.
Salah satu prinsip hidupnya, kata Babah Alun, selama ini tidak mau kehidupannya dibiayai oleh negara. Jika nantinya tiba waktunya harus dibiayai negara sebagai pejabat publik, Babah Alun menganggap semuanya merupakan amanah yang harus dijalankan dengan baik dan mimpi yang tidak terbayangkan.
Babah Alun dalam kunjungannya ke Pasar Tanah Abang terkejut saat diberikan kaos berwarna putih dengan gambar wajahnya dan bertuliskan "Babah Alun for Jakarta". Babah Alun menegaskan, kedatangannya tidak dalam rangka kampanye.
"Ternyata saya juga tidak ngerti, dikasih ini, gratis ini, jadi mereka sudah buatin sendiri. Jadi tidak dalam rangka kampanye," kata Babah Alun.
Menurut Babah Alun, kunjungannya ke Pasar Tanah Abang bukan menjadi sesuatu yang baru. Dia mengaku sudah mengunjungi Pasar Tanah Abang sebanyak tiga kali.
"Memang saya biasanya ke jembatan item, ke sini sudah dua kali, ini yang ketiga kali. Dulu saya punya warung di bawah warung pojok halal, warung UMKM juga. Jadi buat saya Tanah Abang bukan sesuatu yang baru, tapi saya sering kemari," kata Babah Alun.
Selain itu, Babah Alun menyebutkan, terjun ke politik merupakan bentuk pengabdiannya untuk negara. Dia juga mengaku sudah berkontribusi untuk kemajuan Indonesia dengan menyelesaikan berbagai permasalahan, termasuk mengurai kemacetan.
Dia juga mengaku tak pandai dalam berteori dan beretorika. Namun, Babah Alun menegaskan dirinya lebih pandai bekerja.
"Saya sudah selesai saya punya hidup. Sekarang tinggal pengabdian, saya bukan akan melakukan, tapi sudah melakukan," kata Babah Alun.
Babah Alun tiba di Pasar Tanah Abang Blok A pukul 11.45 WIB mengenakan kemeja kuning dan setibanya di pasar grosir tersebut langsung bersalaman dengan pengunjung di pasar.
Para pengunjung juga antusias menyambut Babah Alun sambil merekam setiap momen yang dilakukannya di pasar tersebut. Mereka juga bercerita soal kegiatan sehari-harinya.