Kepala Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN Setiari Marwanto mengatakan keberhasilan menciptakan varietas unggul baru merupakan hasil dari sinergi dan kolaborasi BRIN dengan mitra baik dari pemerintahan maupun swasta.
"Ini adalah upaya pengembangan sektor perkebunan dan mendongkrak nilai ekspor komoditas perkebunan yang merupakan salah satu sumber devisa negara,” ujarnya di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BRIN membangun dua kapal riset nasional
Baca juga: BRIN membangun dua kapal riset nasional
Setiari menuturkan 12 varietas unggul baru itu telah disetujui untuk dilepas oleh Tim Penilaian Varietas Tanaman Perkebunan Kementerian Pertanian.
Sebanyak 12 varietas unggul baru tanaman perkebunan tersebut, di antaranya varietas kelapa Genjah Hijau Erabolo Labuhanbatu, varietas kelapa unggul Genjah Jingga Ganda, dan varietas kelapa unggul Genjah Merah Bali.
Kemudian, terdapat dua varietas kakao, yaitu RHS 1 dan RHS 2, lima varietas tembakau unggul Lombok Barat berupa Eskot, Layur Besar Gerung, Beboro Labuapi, Kasturi Kediri, dan Layur Kediri, serta dua varietas sagu unggul Yebha dan Dowbetha.
Varietas kelapa Genjah Hijau Erabolo Labuhanbatu merupakan hasil kerja sama Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu dengan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara, dan BRIN.
Baca juga: BRIN kenalkan teknologi tangga ikan di World Water Forum ke-10 di Bali
Baca juga: BRIN kenalkan teknologi tangga ikan di World Water Forum ke-10 di Bali
Sedangkan varietas kelapa unggul Genjah Jingga Ganda adalah hasil kerja sama Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Utara dengan BRIN, sedangkan varietas Kelapa Unggul Genjah Merah Bali merupakan kolaborasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dengan BRIN.
Adapun lima varietas tembakau unggul Lombok Barat, antara lain Eskot, Layur Besar Gerung, Beboro Labuapi, Kasturi Kediri, dan Layur Kediri merupakan kolaborasi antara Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat dengan BRIN.
Setiari mengungkapkan bahwa varietas sagu unggul Yebha dan Dowbetha merupakan hasil kerja sama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Jayapura, Stiper Santo Thomas Aquinas, Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Papua, dan BRIN.
Baca juga: BRIN apresiasi WIKA tanam dan rawat pohon langka endemik di area hutan Wikasatrian Bogor
Baca juga: BRIN apresiasi WIKA tanam dan rawat pohon langka endemik di area hutan Wikasatrian Bogor
"Varietas kakao unggul RHS 1 dan RHS 2 merupakan kerja sama antara Pusat Riset Tanaman Perkebunan Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN dengan Cocoa Sustainability Partnership (CSP)," ujarnya.