Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) menangani 16 kejadian bencana di wilayahnya yang terjadi pascahujan deras disertai angin kencang pada Sabtu (4/5/2024).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh di Kota Bogor, Minggu, menyebut dari data di BPBD rincian kejadian bencana yang ditangani ada 13 pohon tumbang atau dahan patah, satu rumah ambruk, satu kejadian tanah amblas, dan satu atap terbawa angin.
“Seluruh kejadian dan dampak telah diasesmen atau ditangani oleh personel tim rescue cepat (TRC) BPBD Kota Bogor bersama Pemadaman Kebakaran Kota Bogor dan warga sekitar,” ujarnya.
Baca juga: Kota Bogor bentuk unit siaga SAR antisipasi bencana
Baca juga: DPRD Kota Bogor: Pemkot perlu maksimalkan mitigasi bencana
Hidayatulloh memerinci, total ada lima kepala keluarga (KK) dengan 15 jiwa terdampak kejadian bencana alam ini. Dengan total lima unit rumah mengalami kerusakan
“Jumlah rumah yang terdampak total ada dua rumah rusak ringan, dua rumah rusak sedang, dan satu unit rumah rusak berat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hidayatulloh menyebut, di Kecamatan Bogor Utara terdapat kejadian atap rumah ambruk dan atap terbawa angin. Lalu di Kecamatan Bogor Tengah ada dua kejadian pohon tumbang di Kelurahan Kebon Kalapa dan Kelurahan Sempur.
Kemudian, di Kecamatan Bogor Selatan terdata ada empat pohon tumbang, satu dahan patah, dan satu kejadian tanah amblas. Sedangkan di Kecamatan Bogor Barat ada dua titik dahan pohon patah dan satu pohon tumbang.
Baca juga: Tim gabungan evakuasi korban tertimbun longsor di Kota Bogor
“Sementara di Kecamatan Bogor Timur terdata ada tiga pohon tumbang di Kelurahan Sundangsari, Sindang Rasa, dan Sukasari,” ucapnya.
Selain melaksanakan penanganan darurat ke lokasi kejadian bencana yang terlapor, Hidayatulloh menyampaikan BPBD juga melaksanakan pengamatan di 68 kelurahan di Kota Bogor.
Pihaknya pun terus melakukan imbauan, asesmen, dan koordinasi tanggap darurat bencana baik alam dan nonalam bersama aparatur wilayah setempat, dan unsur relawan kebencanaan lainnya.
“Kami juga memberikan bantuan darurat kepada pihak terdampak kejadian bencana alam atau non alam,” ujarnya.