Bandung (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung mencatat selama periode April 2024 telah terjadi sebanyak 106 kejadian gempa bumi di Provinsi Jawa Barat dan sekitarnya.
"Dari 106 kali kejadian, guncangan gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 6,5 magnitudo dan yang terkecil tercatat adalah 1,4 magnitudo,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu di Bandung, Sabtu.
Teguh menyampaikan berdasarkan peta distribusi episenter, gempa bumi pada periode bulan April 2024 sebanyak 70 kejadian gempa bumi terjadi di laut akibat aktivitas sesar aktif di laut dan adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
Baca juga: BMKG sebuut getaran gempa di Bogor timbul akibat aktivitas sesar lokal darat
Sedangkan 36 kejadian gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal akibat sesar lokal dan juga adanya aktivitas dalam lempeng tektonik Indo-Australia.
“Kejadian gempabumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 4 hingga 317 kilometer,” katanya.
Lebih lanjut, dia menyebut salah satu gempa bumi terbesar pada April ini berkekuatan 5,5 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (27/4).
Gempa tersebut dirasakan di Sukabumi dan Tasikmalaya IV MMI, Bandung dan Garut III-IV, Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto III MMI, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang II MMI.
Baca juga: BMKG Bandung catat selama Februari terjadi 152 kali gempa di Jabar
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat,”katanya.
Selain itu, BMKG menekankan pentingnya peningkatan pemahaman kepada warga dan pemangku kepentingan mengenai upaya mitigasi untuk meminimalkan dampak gempa di wilayah tersebut.
“Kami mengimbau jika terjadi gempa bumi, masyarakat diminta untuk tenang, waspada, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab,” kata Teguh.
Baca juga: Gempa susulan Sumedang magnitudo 4,5 sebabkan 400 rumah rusak dan 500 orang ngungsi
BMKG Bandung memberikan rekomendasi bagi masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
Jika terjadi gempa bumi, masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG.