Depok (ANTARA) - Sekretariat ASEAN University Network-Health Promotion Network (AUN-HPN) memberikan apresiasi terkait fasilitas dan sistem layanan kesehatan di Universitas Indonesia (UI).
Penilaian AUN-HPN terhadap UI ini mencakup tiga indikator HURS, yakni System and Infrastructure, Zero Tolerance Areas, dan Health Promotion Areas.
Sekretaris Universitas UI dr Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D, di Kamus UI Depok, Senin, menyebut bahwa HURS mendorong universitas dan sivitas akademik untuk hidup lebih baik.
Baca juga: UI-Fakulti Pergigian Malaysia berikan layanan kesehatan gigi dan mulut anak berkebutuhan khusus
Ia mengatakan indikator yang ditetapkan HURS tidak hanya menilai fasilitas yang mendukung terciptanya lingkungan sehat, tetapi juga melihat sistem dan kebijakan yang diterapkan UI untuk memastikan warganya sehat.
Sebenarnya, lanjut dia, sistem pemeringkatan ini hanyalah sebuah instrumen. Yang terpenting dari proses ini adalah bagaimana bisa mengubah diri dan perilaku agar menjadi lebih baik lagi. Ia menganalogikan sistem pemeringkatan ini seperti medical checkup.
"Sebagaimana saat kita melakukan medical checkup, yang terpenting bukanlah hasil pemeriksaannya, melainkan perubahan yang dilakukan setelah kita mengetahui hasilnya," ujarnya.
Baca juga: FKUI: Perlu kesetaraan sistem pendidikan dan layanan kesehatan daerah tertinggal
Dean of Faculty of Graduate Studies, Mahidol University sekaligus Chair of the Committee on HURS Development, Prof Dr Chartchalerm Isarankura-Na-Ayudhya mengatakan bahwa tujuan visitasi ini adalah untuk memverifikasi seluruh data yang diberikan oleh UI dengan kondisi fasilitas dan sistem yang ada di lapangan.
Tim AUN-HPN ingin menilai secara langsung keberhasilan UI dalam menciptakan kampus sehat yang dibuktikan melalui raihan 5 bintang pada keikutsertaan pertamanya di HURS 2022.
"Saya sampaikan selamat kepada UI atas capaian pada tahun lalu dan saya mengucapkan terima kasih atas upaya UI dalam menciptakan kampus sehat," ujarnya.
Baca juga: FKUI-Doctorshare kerja sama berikan layanan kesehatan di RSA Nusa Waluya II Wakatobi
Ia mengaku mengikuti pedoman dari UI GreenMetric dan QS Rating System. Dalam pemeringkatannya, UI GreenMetric menyediakan informasi yang mampu mendorong universitas menjadi kampus hijau.
"Kami ingin memperluas hal tersebut melalui HURS, untuk memonitor universitas agar menjadi kampus yang sehat," katanya.
Proses asesmen diikuti oleh perwakilan dari UI, yakni Kepala UPT Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan, Prof Dr Sjahrul Meizar Nasri, Kepala Klinik Satelit, Dr dr. Dhanasari Vidiawati Sanyoto, Kepala Biro Humas dan KIP, Dra Amelita Lusia, dan Staf Khusus Sekretaris Universitas Bidang Pengembangan Kampus Sehat dan Tanggap Bencana, Dr Robiana Modjo,
Sekretariat ASEAN University Network apresiasi fasilitas dan sistem layanan kesehatan UI
Senin, 26 Februari 2024 20:24 WIB