"Puslabfor Mabes Polri kami libatkan melakukan pemeriksaan secara laboratoris untuk mencari penyebab meledaknya tabung CNG di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri kepada awak media, Rabu.
Menurut Ali, kedatangan Tim Puslabfor Mabes Polri ini untuk memeriksa sejumlah barang bukti mulai dari tabung gas, kendaraan yang mengangkut tabung tersebut, dan lain sebagainya.
Baca juga: KNKT: Ledakan tabung CNG di Sukabumi masuk kategori kecelakaan sangat berbahaya
Baca juga: KNKT lakukan investigasi terkait meledaknya tabung CNG di Sukabumi
Penyelidikan yang dilakukan Puslabfor Mabes Polri untuk membantu Satreskrim Polres Sukabumi mengungkap kasus meledaknya tabung CNG di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi yang mengakibatkan bangunan di sekitar mengalami kerusakan dan sejumlah orang terluka dua di antaranya meninggal dunia.
Di sisi lain, kata dia, hasil penyelidikan yang dilakukan Satreskrim Polres Sukabumi, truk tersebut mengangkut sekitar 20 tabung di mana dua di antaranya meledak. Akibat ledakan itu, dua tabung terpental dan satu sudah ditemukan, namun satu lainnya belum ditemukan.
"Sudah ada 19 tabung CNG yang kami sita sementara untuk dijadikan barang bukti dalam melakukan penyelidikan," tambahnya.
Ali mengimbau masyarakat yang menemukan tabung tersebut untuk segera melapor kepada kepolisian karena keberadaan tabung itu penting untuk mengungkap penyebab terjadinya ledakan.
Ia mengatakan pascameledaknya tabung CNG pada Senin (27/11), pihaknya sudah meminta keterangan sejumlah saksi mulai dari warga sekitar, sopir truk bermuatan tabung CNG, korban selamat hingga perusahaan penyuplai CNG, yakni RGS mulai dari teknisi maupun manajemen.