Bogor (Antara Megapolitan) - Pembangunan trotoar seputar Kebun Raya Bogor, Jawa Barat sudan memasuki tahap akhir, saar ini tengah dirampungkan jalur khusus bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel).
"Masih ada sekitar 30 titik tiang dan pohon yang harus dirapikan guna membersihkan jalur difabel," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Alam (Dinas Bina Marga dan SDA) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi di Bogor, Selasa.
Dinas Bina Marga dan SDA melaporkan perkembangan pembangunan fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya dan Istana Bogor langsung kepada Wali Kota Bima Arya Sugiarto dalam rapat pembekalan staf pagi tadi.
Chusnul menyebutkan, saat ini progres pembangunan fasilitas pedestrian sudah 90 persen, tinggal tahap akhir yakni merapikan dan perbaikan di beberapa titik.
"Ada beberapa pohon dan tiang yang posisinya tidak beraturan dapat mengganggu jalur difabel ada di Jl Otista dan Jl Juanda yang perlu dirapikan, karena ini untuk jalur difabel," katanya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menegaskan tidak akan meresmikan fasilitas pedestrian terpanjang di pusat kota tersebut jika jalur difabel belum dirapikan.
Bima juga menyoroti perihal aspek perawatan fasilitas pedestrian ke depannya agar menjadi perhatian utama semua pihak.
"Walau belum diresmikan, pedestrian ini sudah ramai digunakan masyarakat. Ada yang berolahraga, bersepeda dan sekedar berjalan kaki. Selama ini petugas yanb merawat hanya satu orang," katanya.
Bima tidak ingin fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya Bogor hanya dikerjakan secara manual oleh petugas kebersihan. Tetapi dengan melibatkan tim kebersihan khusus.
"Saya tidak bisa membayangkan jika pedestrian seputar KRB hanya dikerjakan manual oleh petugas," kata Bima.
Pekerjaan pembangunan fasilitas pedestrian dan jalur sepeda seputar Kebun Raya Bogor terbagi dalam empat tahapan pengerjaan, yakni tahap pertama di Jl Pajajaran mulai dari Tugu Kujang sampai Pintu Tiga Kebun Raya Bogor sepanjang 348 meter dan lebar tujuh meter, telah dilaksanakan pada akhir tahun 2015.
Tahap kedua dimulai dari Jl Jalak Harupat sepanjang 1.040 meter persegi dengan lebar lima meter. Lalu tahap ketiga, rehabilitasi trotoar Jl Juanda sepanjang 1.680 meter persegi dengan lebar 2,5 meter. Dan tahap keempat ada di Jl Otista yakni sepanjang 700 meter.
Tahap keempat cukup banyak pekerjaannya, jalur pertama pertama sepanjang 700 meter dan kedua 2,5 meter. Fasilitas pedestrian ini dibangun untuk jalur pejalan kaki dan sepeda.
Selain membangun trotoar, juga dilakukan pelebaran Jembatan Otista II sepanjang 12 meter dengan lebar enam meter terbagi dua meter ke kiri dan empat meter ke kanan. Juga, ada pembangunan turap (TPT) sepanjang 100 meter dengan tinggi 3,5 meter.
Dan terakhir ada peningkatan `overlay` di Jl Otista sepanjang 700 meter dengan lebar 15 meter.
Menurut Bima, pejalan kaki merupakan prioritas, hirarki pertama dalam transportasi, sehingga kehadiran fasilitas pedestrian menjadikan Bogor sebagai surga bagi pejalan kaki, dan Pemkot mendorong masyarakat mau berjalan kaki.
Trotoar Seputar Kebun Raya Dilengkapi Jalur Difabel
Rabu, 14 Desember 2016 10:35 WIB
Masih ada sekitar 30 titik tiang dan pohon yang harus dirapikan guna membersihkan jalur difabel.