Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menekankan jika pelaku industri punya andil besar dalam menjaga keberlanjutan dan kualitas rantai pasok (supply chain) serta keadaan lingkungan tetap bermutu di tengah perkembangan teknologi yang semakin maju.
“Aspek supply chain dari industry-industri itu sangat tergantung dari kualitas lingkungan global ya, karena lingkungan itu tidak ada batasan dari negara atau wilayah,” kata Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam Konferensi Pers Penanaman 10 Ribu Tanaman Obat di Jakarta, Minggu.
Penny menuturkan industri obat dan makanan merupakan bentuk industri yang mempunyai berisiko memberikan dampak baik para proses produksi maupun hasil produksinya.
Jika kedua proses tidak dapat dikelola dengan baik atau tidak terfasilitasi, dalam beberapa kasus pengelola justru menyebabkan pencemaran air atau udara yang berdampak pada lingkungan dan masyarakat akibat sisa bahan yang dibuang sembarangan.
Baca juga: IDI: Obat tradisional yang penuhi standar yakni sudah dapat sertifikasi dari BPOM
“Seperti kemarin masa pandemi, kita sangat tergantung dengan supplai chain. Pandemi akan memberikan dampak seluruh warga masyarakat global. Kemudian terjadinya kontaminasi bahan berbahaya dan beracun itu tidak mudah, pasti akibat daripada kualitas lingkungan,” ujar Penny.
Menurutnya pengalaman selama pandemi COVID-19 yang mengharuskan bangsa kerap menunggu bahan baku pembuatan baik makanan atau obat-obatan, baru bisa dikelola setelah melewati proses yang panjang.
Proses itu menyebabkan penanganan tidak bisa dilakukan dengan cepat dan menyita banyak waktu. Oleh karenanya, apabila supply chain bisa dijaga bersama dengan pihak industri, bahan baku yang tersedia di lingkungan Indonesia bisa diolah dengan mudah serta terjamin mutu dan khasiatnya.
Dalam menjaga keberlangsungan lingkungan, BPOM sendiri mendorong pelabelan (labelling) pada tiap makanan atau obat yang diedarkan dalam masyarakat. BPOM juga mendorong tiap regulasi yang dibuat pemerintah benar-benar ditegakkan oleh para pengelola.
Baca juga: BPOM terus lakujan pengawalan potensi cemaran bahan berbahaya pada pangan dan obat
BPOM dalam hal ini memberikan dukungan berupa regulasi terkait, dukungan monitoring hingga dukungan edukasi pada masyarakat atau industri.
Sebagai regulator yang dipercaya masyarakat, BPOM terus menggencarkan edukasi yang berkaitan erat dengan produk-produk ramah lingkungan, bahaya produk yang terkontaminasi sampai pengolahan produksi produk yang baik bagi lingkungan.
Edukasi juga diberikan kepada pihak industri agar lebih peka terhadap bahaya kontaminasi bahan kimia berbahaya bagi masyarakat atau lingkungan.
“BPOM akan mendukung suatu produk karena kepeduliannya terhadap lingkungan, dengan sendirinya nanti produk-produk yang tidak peduli pada kontaminasi, pada lingkungan akan terpinggirkan dengan sendirinya. Itu yang dimaksud dengan insentif dan itu yang kita bangun,” ucapnya.
Baca juga: BPOM dukung pengembangan produk biofarmasi yang diproduksi dalam negeri
Yang terbaru, pada hari ini BPOM secara resmi telah menanam 10 ribu tanaman obat secara serentak di seluruh Indonesia, guna memastikan rantai pasok tetap terjaga dengan baik.
“Ini adalah salah bentuk kontribusi BPOM terutama dalam industri, lintas sektor dan masyarakat. Jika dikaitkan dengan sustainable production and consumption di industri obat dan makanan, itu adalah industri yang dikawal, difasilitasi, diregulasi oleh BPOM,” kata Penny.