Bogor (Antara Megapolitan) - Memasuki hari ketiga Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat, sejumlah atlet dan panitia pelaksana cabang olahraga drumband mulai "bertumbangan" atau sakit.
Setelah final Lomba Berbaris Jarak Pendek (LBJP) Campuran 800 meter, empat atlet putri dari sejumlah provinsi terpaksa menjalani perawatan di ruang kesehatan Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Selasa.
Dua atlet putri Papua terbaring dengan keluhan nyeri di kaki, demikian juga atlet Jambi dan atlet dari Sumatera Utara yang tumbang usai menyelesaikan perlombaan.
Tidak hanya atlet, Ketua Panitia Pelaksana Cabang Drumband PB PON XIX Gatut Sutanta juga sempat dirawat di rumah sakit karena kelelahan.
Namun tidak berlangsung lama, Gatut kembali hadir pada pengalungan medali nomor LBJP campuran 800 meter dengan tangan bekas infus yang masih ditempel perban.
"Sudah baikan, semangat lagi untuk menyelesaikan tugas," katanya.
Menurut Gatut, perlombaan drumband telah dimulai jauh hari sebelum pembukaan PON XIX, yakni dari tanggal 13 September, sehingga atlet sudah bertanding selama enam hari.
"Masih ada dua hari tersisa untuk nomor lomba LUG dan LBB," katanya.
Sementara itu, atlet dari Sumatera Utara yang tumbang usai menyelesaikan perlombaan bernama Putri Ayu Lestari Gulo (17) yang merupakan kapten atau mayoret dari Tim Putri Sumut.
"Maagnya kumat, apalagi ini hari pertama dia datang bulan, tapi untungnya dia mampu menyelesaikan perlombaan, ini yang membuatkan salut," kata Pelatih Drumband Sumatera Utara M Syahrizal.
Menurut Syahrizal, tim dokter dan tenaga medis dari PB PON Kabupaten Bogor cukup sigap sehingga atlet yang sakit langsung mendapat perawatan yang baik.
"Dokter yang turun cukup bagus, perawat juga. Mereka cepat menangani atlet yang sakit," katanya.
Setelah mendapat penanganan dokter dan tim medis di Posko Kesehatan, atlet putri Medan tersebut dapat pulih kembali.
"Sakitnya udah ditahan-tahan dari pagi, pas pula awal datang bulan, maag ikut kumat," kata Putri.
Putri juga terlambat makan karena fokus pada perlombaan yang menjadi pertaruhan nama daerah.
"Saya tidak mau kalah dan mempermalukan nama Sumatera Utara, dan juga untuk membanggakan orang tua saya," kata Putri dengan penuh percaya diri.
Perjuangan dan pengorbanan Putri tidak sia-sia karena berhasil mengantarkan Sumatera Utara memperoleh medali emas keduanya.
Sejumlah Atlet Dan Panitia Mulai "Bertumbangan"
Selasa, 20 September 2016 21:49 WIB
Dokter yang turun cukup bagus, perawat juga. Mereka cepat menangani atlet yang sakit.