Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan memimpin apel Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional tahun 2023 di Halaman Museum Digital Gedung Juang, Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Tambun Selatan.
Dani mengatakan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional diperingati setiap tanggal 26 April, bertepatan dengan penetapan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
"Melalui undang-undang itu, kita mencanangkan perubahan paradigma penanggulangan bencana dari semula hanya fokus pada tanggap darurat, ketika bencana terjadi baru kita bergerak, menjadi pengurangan risiko bencana, jadi lebih ke pencegahan," katanya di Bekasi, Rabu.
Baca juga: Pemkab Bekasi anggarkan Rp40 juta perbaiki satu rumah rusak akibat bencana
Dirinya berharap peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana ini semakin memberikan kesadaran bagi masyarakat bahwa bencana menjadi urusan bersama yang membutuhkan kepedulian serta harus ditangani sejak dari melalui upaya pencegahan.
"Untuk pencegahan bencana yang melibatkan masyarakat, kita sudah bentuk wadah yakni FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) di tingkat kabupaten hingga kecamatan. Sekarang sedang berproses pembentukan FPRB tingkat desa," katanya.
Ia menjelaskan FPRB bertugas mengedukasi dan mengajak masyarakat agar mengetahui, sadar, dan mau melakukan pengurangan risiko bencana, seperti mencegah banjir, longsor, kebakaran, maupun bencana lain.
Baca juga: Pemkab Bekasi resmi cabut status tanggap darurat bencana hidrometeorologi
Berdasarkan data BPBD setempat, jenis bencana yang kerap melanda Kabupaten Bekasi adalah banjir dan angin puting beliung. Selain di daerah aliran sungai, saat ini banjir juga terjadi di pemukiman warga yang memiliki sistem drainase kurang maksimal.
"Selain itu, dalam tata ruang kita, ditemukan bahwa di beberapa kecamatan ada sesar baribis yang berpotensi terjadi gempa yang juga harus dimitigasi," ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis menyatakan dalam setiap kegiatan mitigasi pengurangan risiko bencana, pihaknya melibatkan berbagai unsur untuk berkolaborasi menangani bencana di Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Kabupaten Bekasi bentuk 40 desa dan kelurahan tangguh bencana di 2023
"Kita selalu berkolaborasi dengan TNI/Polri, FPRB, Destana, juga perangkat daerah terkait seperti Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, PMI Kabupaten Bekasi, dan unsur lain," katanya.
Muchlis mengaku peran semua stakeholder dan para relawan penanganan bencana di Kabupaten Bekasi sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Semua sudah memperlihatkan peran pada saat tanggap darurat bencana yang lalu, termasuk saat membantu kelancaran arus mudik lebaran tahun ini," kata dia.