Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Produksi padi tahun 2015 sebanyak 3,64 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 321,83 ribu ton atau 9,69 persen dibandingkan tahun 2014.
"Kenaikan produksi terjadi karena kenaikan luas panen seluas 58,54 ribu hektare atau 9,02 persen dan produktivitas sebesar 0,31 kuintal per hektare atau 0,61 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrum, di Bandarlampung, Senin.
Pemerintah Provinsi Lampung, lanjutnya, menargetkan penambahan produksi padi sebanyak 1 juta ton pada tahun 2016 hingga 2017.
Sementara lanjutnya, harga gabah di tingkat petani maupun penggilingan pada Juni 2016 naik menyusul telah berlalunya masa panen raya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung itu mengatakan bahwa peningkatan rata-rata harga kelompok kualitas gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar 0,04 persen dari Rp4.075,60 per kg menjadi Rp4.077,08/kg.
"Sedangkan, di tingkat penggilingan dengan kelompok kualitas yang sama naik sebesar 0,08 persen dari Rp4.168,45/kg menjadi Rp4.171,67/kg," katanya.
Ia menyebutkan, harga gabah tertinggi di tingkat petani mencapai Rp4.600,00/kg pada gabah kualitas GKP dengan varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah.
Harga gabah terendah mencapai Rp3.700,00/kg pada gabah kualitas GKP yaitu varietas Muncul dan IR64 terdapat di Kecamatan Palas, Sragi, dan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.
"Harga tersebut sama dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp3.700,00/kg," jelasnya.
Yeane mengatakan bahwa di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Rp4.675/kg pada gabah kualitas GKP yaitu Varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, sedangkan harga gabah terendah kelompok kualitas GKP yaitu Rp3.800,00/kg dengan varietas Muncul dan IR64 terdapat di Kecamatan Palas, Sragi, dan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.
"Harga tersebut berada di atas HPP yaitu Rp3.750,00/kg," tambahnya. (Ant).
Produksi Padi Lampung Naik
Senin, 4 Juli 2016 10:55 WIB
Kenaikan produksi terjadi karena kenaikan luas panen seluas 58,54 ribu hektare atau 9,02 persen dan produktivitas sebesar 0,31 kuintal per hektare atau 0,61 persen.