Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk meniru politik yang dilakukan mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Aep Saepudin Muhtar, saat peringatan haul ke-13 Gus Dur di Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Parungpanjang, Bogor, Minggu, mengatakan, sosok Gus Dur patut diteladani baik oleh kontestan maupun para pemilik suara di Pemilihan Umum 2024.
"Gus Dur merupakan perpaduan antara ulama dan cendekiawan yang patut dicontoh untuk para kontestan maupun pemilih pada pemilu yang akan datang," ujarnya.
Baca juga: Gus Udin berikan motivasi soal pendidikan bagi diaspora di Malaysia
Baca juga: Ketua PCNU Bogor beri restu Gus Udin maju jadi senator di DPD RI
Saepudin yang akrab disapa Gus Udin itu menyebutkan, salah satu gaya kepemimpinan Gus Dur yang patut ditiru yaitu tindakan menyatukan semua pihak di tengah gencarnya politik identitas yang digaungkan para kontestan pemilu.
"Beliau menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persamaan kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Gus Udin.
Selain itu, menurut dia, sosok Gus Dur yang merupakan politisi sekaligus ulama itu kerap kali memberikan pencerahan kepada para kontestan pemilu untuk mampu menyelaraskan kepentingan agama dalam politik.
Baca juga: PCNU Bogor berharap pengurus baru PWNU Jawa Barat bawa keberkahan
"Keilmuan dan ketauhidan Gus Dur mampu membawa dan menyatukan seluruh agama untuk saling toleran. Ini waktunya para politisi untuk mencontoh gaya politik Gus Dur agar bangsa tidak terpecah belah," katanya.
Tak hanya itu, Gus Udin juga mengingatkan kepada para pemilik suara, agar memilih kandidat yang mampu menyatukan seluruh kepentingan rakyat.
"Kita harus mulai mementingkan kualitas para kontestan, jangan sampai politik konvensional yang jelek (politik uang), menjadi celah bangsa kita tidak maju," tutur Gus Udin.
Gus Udin ajak masyarakat teladani politik Gus Dur
Minggu, 25 Desember 2022 21:36 WIB
Gus Dur merupakan perpaduan antara ulama dan cendekiawan yang patut dicontoh untuk para kontestan maupun pemilih pada pemilu yang akan datang.