Sukabumi (Antara Megapolitan) - Ratusan warga Desa Sirnaresmi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menuntut pabrik pengolahan semen PT Siam Cemen Grup (SCG) atau Semen Jawa asal Thailand tersebut ditutup.
"Keberadaan pabrik tersebut tidak menguntungkan bagi kami yang berada di lingkungan daerah terdampak. Bahkan dengan adanya perusahaan itu banyak hal negatif seperti tidak nyawan, gangguan kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya," kata koordinator warga Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Ade Suherman di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, dengan mulai beroperasinya perusahaan milik Thailand tersebut yang berdekatan dengan permukiman warga menimbulkan suara bising yang terjadi setiap malam hari. Bahkan tidak sedikit warga yang terjangkit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan gatal-gatal.
Aksi warga yang juga didampingi oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jabar, Lembaga Bantuan Hukum Bandung, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), serta Fraksi Rakyat dijaga ketat oleh pihak keamanan gabungan.
Lanjut dia, ketidaknyamanan warga sudah terjadi sejak enam bulan terakhir, maka dari itu secara kompak warga memprotes beroperasinya pabrik semen itu dengan cara berunjuk rasa.
"Kami sudah sering mengimbau kepada SCG agar memperhatikan masyarakat sekitar pabrik, namun sampai sekarang tidak ada itikad baik dari perusahaan itu, bahkan kami nilai ada pembiaran," tambahnya.
Salah seorang warga Desa Sirnaresmi, Esih Nurlista mengatakan pabrik semen yang jaraknya hanya sekitar 300 meter dari permukiman warga ini sudah membuat tidak nyawa masyarakat di sini. Apalagi slogan PT Semen Jawa yang ramah lingkungan, ternyata tidak terbukti.
Akibat adanya pabrik ini permukimannya menjadi berdebu dan banyak warga yang terserang ISPA dan gatal-gatal. Seharusnya jarak antara pabrik dengan permukiman warga minimalnya tiga kilometer.
"Maka dari itu, kami menuntut agar Pemkab Sukabumi menutup pabrik ini agar kehidupan kami kembali nyaman. Ada empat kampung yakni terdampak dari pembangunan ini yakni Talagasari, Tanjungsari, Subangjaya, dan Pangleseran," katanya.
Masyarakat juga sudah sering melapor tentang dampak negatif baik ke perusahaan maupun aparat tingkat desa dan kecamatan. Namun hasilnya teta tidak ada yang memuaskan.
Hingga berita ini diturunkan tidak ada perwakilan dari pihak SCG/PT Semen Jawa terkait tuntutan warga tersebut. Aksi warga pun bubar dengan kondusif, namun mengancam akan membawa massa yang lebih besar lagi jika tuntutan mereka tidak diindahkan.
Warga Sirnaresmi Sukabumi Tuntut SCG Ditutup
Senin, 30 Mei 2016 22:02 WIB
Kami sudah sering mengimbau kepada SCG agar memperhatikan masyarakat sekitar pabrik, namun sampai sekarang tidak ada itikad baik dari perusahaan itu, bahkan kami nilai ada pembiaran.