Wisatawan dari berbagai daerah di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, meramaikan kawasan pemukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak untuk mengisi liburan akhir pekan.
"Kami memperkirakan wisatawan yang berkunjung pada akhir pekan ini mencapai seribuan orang. Wisatawan yang hadir mulai dari keluarga, kelompok remaja, hingga rombongan pegawai," kata Jali (65) warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Minggu.
Kunjungan wisatawan ke pemukiman masyarakat Badui mulai ramai setelah pemerintah membolehkan kembali aktivitas kegiatan ekonomi usai pandemi COVID-19.
Kebanyakan wisatawan yang mengunjungi kawasan pemukiman Badui menuju perkampungan Badui Dalam dengan melewati berjalan kaki setapak dari Ciboleger, melintasi jalan yang curam dan terjal, selama lima jam.
"Kami merasa senang dengan banyaknya pengunjung itu, karena menyumbangkan pendapatan ekonomi untuk masyarakat Badui," katanya menjelaskan.
Menurut dia, masyarakat pemukiman Badui tentu diuntungkan dengan banyaknya pengunjung ke daerah itu dan dipastikan mereka berbelanja aneka kerajinan Badui untuk dijadikan oleh-oleh.
Baca juga: Festival Tenun Badui upaya melestarikan budaya lokal di Banten
Baca juga: Masyarakat Badui di Lebak siap terima wisatawan pada Tahun Baru 2022
Baca juga: Festival Tenun Badui upaya melestarikan budaya lokal di Banten
Baca juga: Masyarakat Badui di Lebak siap terima wisatawan pada Tahun Baru 2022
Selain itu juga di pemukiman Badui memasuki musim buah durian, sehingga banyak pengunjung mengkonsumsi durian tersebut.
"Kami merasa kewalahan melayani permintaan kerajinan Badui sejak Sabtu (3/9) dan Minggu(4/9) yang memadati pemukiman Badui," katanya.
Dani (35) warga DKI Jakarta mengaku dirinya bersama keluarga mengunjungi kawasan pemukiman masyarakat Badui untuk menikmati buah durian, karena rasanya cukup manis, beraroma, dan buahnya besar, di samping harganya relatif murah dan terjangkau.
Selain itu ia juga berkunjung ke pemukiman Badui berjalan kaki ke sejumlah pemukiman adat untuk silaturahmi dengan warga Badui.
"Kami sangat senang mengunjungi pemukiman Badui, karena panorama alamnya masih asli juga menyehatkan," katanya.
Sementara itu Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija mengingatkan para wisatawan yang mengunjungi pemukiman Badui agar mematuhi aturan, seperti menjaga kebersihan dan lingkungan.
Pengunjung tidak boleh menebang pohon juga membuang sampah sembarangan dan tidak berenang di aliran sungai di kawasan Badui.
Ia mengatakan wisatawan mulai ramai memadati kawasan pemukiman Badui sejak Sabtu. "Kami mempersilahkan wisatawan mengunjungi kawasan pemukiman Badui, tapi mematuhi tata tertib dan tidak merusak lingkungan," katanya.
"Kami merasa kewalahan melayani permintaan kerajinan Badui sejak Sabtu (3/9) dan Minggu(4/9) yang memadati pemukiman Badui," katanya.
Dani (35) warga DKI Jakarta mengaku dirinya bersama keluarga mengunjungi kawasan pemukiman masyarakat Badui untuk menikmati buah durian, karena rasanya cukup manis, beraroma, dan buahnya besar, di samping harganya relatif murah dan terjangkau.
Selain itu ia juga berkunjung ke pemukiman Badui berjalan kaki ke sejumlah pemukiman adat untuk silaturahmi dengan warga Badui.
"Kami sangat senang mengunjungi pemukiman Badui, karena panorama alamnya masih asli juga menyehatkan," katanya.
Sementara itu Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija mengingatkan para wisatawan yang mengunjungi pemukiman Badui agar mematuhi aturan, seperti menjaga kebersihan dan lingkungan.
Pengunjung tidak boleh menebang pohon juga membuang sampah sembarangan dan tidak berenang di aliran sungai di kawasan Badui.
Ia mengatakan wisatawan mulai ramai memadati kawasan pemukiman Badui sejak Sabtu. "Kami mempersilahkan wisatawan mengunjungi kawasan pemukiman Badui, tapi mematuhi tata tertib dan tidak merusak lingkungan," katanya.